KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini penulis susun setelah
mencari data-data yang relevan dari berbagai sumber. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas dari Dosen Mata Kuliah Desain
Pembelajaran yaitu Dr. Nandang Hidayat, M.Pd
selain itu juga untuk menginformasikan wawasan baru bagi rekan sejawat.
Tiada gading yang tak retak, begitu
pula penulis yang hanya manusia biasa yang berusaha memberikan hal terbaik yang
penulis bisa. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar
penulis dapat lebih baik lagi di kemudian hari.
Penghargaan setinggi-tingginya
penulis sampaikan pada semua pihak yang telah membantu tersusunnya tugas
makalah ini, semoga menjadi amal kebaikan dan mendapatkan pahala dari Tuhan
yang Maha Esa. Aamiin.
Makalah ini pada dasarnya merupakan
hasil rangkuman dari berbagai sumber yang memadai mengenai Evaluasi hasil belajar dan Evaluasi berbasis portofolio
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Bogor, April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI
.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ............................................................................... 1
B.
Identifikasi
Masalah ....................................................................... 1
C.
Tujuan
Penulisan ............................................................................ 2
D.
Manfaat
Penulisan .......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Evaluasi
.......................................................................................... 3
B.
Evaluasi Hasil Belajar.................................................................... 6
C.
Evaluasi Portofolio......................................................................... 11
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
........................................................................................ 22
B.
Saran
............................................................................................... 22
Daftar Pustaka
................................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Keberhasilan belajar seorang peserta didik dipengaruhi
oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal
misalnya motivasi belajar dari peserta didik itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal misalnya lingkungan dan juga kemampuan
professional guru.
Dalam dunia pendidikan tidak lepas dengan yang namanya
penilaian. Penilaian dilakukan sebagai tolok ukur untuk mengetahui berhasil
atau tidaknya seseorang dalam belajar. Namun seringkali seorang pendidik hanya
menekankan penilaian hasil belajar yang bersifat praktis dan ekonomis saja.
Sedangkan penilaian dalam hal proses tidak dilakukan, padahal ini sangatlah
penting.
Proses akhir dari sebuah kegiatan pembelajaran adalah kita
melakukan evaluasi. Evaluasi
mutlak dilakukan untuk menentukan hasil keberhasilan dari proses ataupun metode
yang dilaksanakan.
Banyak
di antara kita
sebagai pendidik yang belum mengerti arti evaluasi yang sesungguhnya,sehingga
dalam melakukan evaluasi belum memakai teknik-teknik evaluasi yang distandarkan
dengan kriteria-kriteria yang seharusnya dikerjakan.
Maka penulis akan memaparkan mengenai evaluasi
hasil belajar dan evaluasi berbasis portofolio.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1.
Apa itu evaluasi
2.
Apa tujuan, fungsi dan manfaat evaluasi
3.
Konsep evaluasi hasil belajar
4.
Konsep evaluasi portofolio
C.
Tujuan
PenULISan
Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran empiris tentang:
1.
Konsep dasar evaluasi hasil belajar
2.
Konsep dasar evaluasi portofolio
D.
Manfaat
PenULISAN
Dari paparan tujuan
penelitian di atas, dapat diuraikan
manfaatnya sebagai berikut:
1.
Bagi
Penulis
Mendapat wawasan dan mendapatkan
pengalaman baru, serta menumbuhkembangkan kepekaan terhadap harapan dan
kebutuhan pendidikan.
2.
Bagi
Universitas Pakuan
Menambah wawasan dan tambahan referensi baru yang
mungkin dapat bermanfaat bagi warga Universitas Pakuan di kemudian hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Evaluasi
1.
Pengertian
Evaluasi
Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam
bahasa Inggris,yang lazim diartikan dengan penaksiran. Kata kerjanya evaluate yang berarti menaksir
atau menilai. Sedangkan
orang yang menilai atau menaksir disebut sebagai evaluator.[1]
Secara terminologis,evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
1. Nurkancana menyatakan bahwa evaluasi
dilakukan berkenaan dengan proses kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu.
2. Raka Joni mengartikan evaluasi sebagai berikut,suatu proses di mana kita
mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan
patokan-patokan tertentu, patokan itu
yang mengandung baik dan buruk, memenuhi
syarat atau tidak memenuhi syarat. Dengan kata lain kita menggunakan value
judgement.[2]
Dari uraian
diatas dapat diambil kesimpulan evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai
seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu
tujuan.
2.
Tujuan Evaluasi
Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu bahwa evaluasi
dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan pembelajaran,
evaluasi dilaksanakan dengan tujuan:
a)
Mendeskripsikan kemampuan belajar
siswa.
b)
Mengetahui tingkat keberhasilan PBM
c)
Menentukan tindak lanjut hasil penilaian
d)
Memberikan pertanggung jawaban (accountability)
3.
Fungsi Evaluasi
Sejalan dengan tujuan evaluasi di atas, evaluasi yang dilakukan juga
memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah fungsi:
1. Selektif
2. Diagnostik
3. Penempatan
4. Pengukur
keberhasilan
Selain keempat fungsi di atas Asmawi Zainul dan Noehi Nasution
menyatakan masih ada fungsi-fungsi lain dari evaluasi pembelajaran, yaitu
fungsi:
1. Remedial
2. Umpan balik
3. Memotivasi
dan membimbing anak
4. Perbaikan
kurikulum dan program pendidikan
5.
Pengembangan ilmu
4.
Manfaat Evaluasi
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam
pembelajaran, yaitu :
1. Memahami sesuatu : mahasiswa (entry behavior,
motivasi, dll), sarana dan prasarana, dan kondisi dosen
2. Membuat keputusan : kelanjutan program, penanganan
“masalah”, dll
3. Meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM
Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak
yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.
Bagi Siswa
Bagi Siswa
Mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran : Memuaskan atau
tidak memuaskan
Bagi Guru
1. mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan : melanjutkan,
remedial atau pengayaan
2. ketepatan materi yang diberikan : jenis, lingkup, tingkat
kesulitan, dll.
3. ketepatan metode yang digunakan
Bagi Sekolah
1. hasil belajar cermin kualitas sekolah
2. membuat program sekolah
3. pemenuhan standar
5.
Macam-macam Evaluasi
1.
Formatif
2.
Sumatif
3.
Diagnostik [3]
B.
Evaluasi Hasil Belajar
1.
Pengertian Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi
hasil belajar peserta didik adalah suatu proses menentukan nilai prestasi
belajar peserta didik dengan menggunakan patokan-patokan tertentu guna mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
2.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Hasil
Belajar
Menurut
Bukhori tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui kemajuan anak didik setelah peserta didik menyadari selama jangka
waktu tertentu
2.
Untuk
mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama jangka waktu
tertentu
Menurut Sahertian fungsi evaluasi hasil belajar peserta
didik adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan motivasi terhadap
hal belajar mengajar
2. Untuk melengkapi informasi mengenai
kemajuan belajar dan kemunduran murid, dapat pula
berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kenaikan siswa
3. Untuk menentukan murid dalam suatu
kemajuan tertentu
4. Untuk memperoleh data bagi pekerjaan
bimbingan dan penyuluhan
5. Untuk memberikan informasi kepada
guru, murid dan
orang tua tentang apa dan sampai dimana hasil kemajuan yang dicapai
Jadi
jelaslah bahwa tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik adalah
untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik menampilkan performa sebagaimana
yang dikehendaki.Pengetahuan mengenai peserta didik demikian,dimaksudkan untuk
mengambil keputusan- keputusan penting mengenai pesertya didik; apakah perlu
dilakukan pengayaan, nasehat, bimbingan penyuluhan, dipromosikan, dinaikan kelas, diluluskan, dimutasikan, dan lain
sebagainya. Dengan kata
lain dengan diadakannya evaluasi hasil belajar peserta didik untuk diambil
langkah-langkah penting yang berkaitan dengan peserta didik.
Tes formatif
dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar
berlangsung dan untuk memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program belajar
mengajar.
Tes
Penempatan untuk mengetahui apakah siswa memiliki keterampilan yang diperlukan
untuk mengikuti suatu program belajar.
Tes
diagnostik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa
berdasarkan atas hasil tes formatif sebelumnya.[4]
3.
Teknik-Teknik Evaluasi Hasil
Belajar
Teknik
adalah suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang dalam melakukan sesuatu. Berarti teknik evaluasi adalah suatu cara yang
ditempuh oleh seseorang dalam mengadakan evaluasi.
Secara garis besar,teknik evaluasi dapat dibedakan menjadi dua golongan besar, yakni teknik tes dan teknik non tes.[5]
TES
Secara terminologis tes dapat diartikan sebagai sejumlah tugas yang diberikan
oleh seseorang kepada orang lain,dan orang yang di tes tersebut
mengerjakannya.Pengerjaan tersebut haruslah sesuai dengan yang dikehendaki oleh
orang yang memberi tes.Lama kelamaan,pihak yang memberi tugas tidak monopoli
orang perorang melainkan lembaga atau badan tertentu.Pemberi tugas akhirnya
tidak terbatas pada orang saja melainkan sudah mengarah ke lembaga.Meskipun
demikian,dalam mengoperasikan pelaksanaan tes tersebut,juga masih menggunakan
tenaga manusia.
Jenis-Jenis
Tes
Tes Formatif
Adalah suatu jenis tes yang dilaksanakan setelah
selesai pokok bahasan tertentu,maksud tes formatif adalah untuk mengetahui
seberapa jauh pokok bahasan yang baru saja diberikan.
Tes Sumatif
Adalah tes yang dilaksanakan pada ahir periode
tertentu. Jika pada
tes formatif,aksentuasinya adalah mengetahui tingkat penyerapan peserta didik
terhadap materi yang sudah diajarkan, tes sumatif
ini adalah untuk mengetahui daya serap peserta didik terhadap keseluruhan pokok
bahasan yang dipaketkan untuk suatu periode tertentu.
Tes
Subyektif
Adalah suatu tes yang para peserta didiknya harus
mengerjakan dengan memberi uraian atas soal-soal yang diteskan.
Tes subjektif terdiri
atas tes uraian bebas, tes uraian terbatas dan tes isean. Tes uraian
bebas adalah suatu tes yang peserta tesnya boleh menjawab dengan memberikan
uraian bebas, Tes uraian
terbatas adalah suatu tes yang peserta tesnya hanya boleh memberikan uraian
sesuai dengan batasan yang diberikan oleh tester, sementara tes isean adalah suatu tes yang pesertanya
memberikan jawaban dengan cara mengisi titik-titik pada soal tes.
Tes Obyektif
Adalah suatu tes yang jawaban atas soal-soal tesnya
telah tersedia dan tinggal memilih saja.
Tes obyektif terdiri
atas tes benar-salah,pilihan ganda dan menjodohkan. Tes benar salah mengharuskan
peserta didik untuk memilih jawaban benar (B) jika persyaratan dalam tes benar
dan mengharuskan memilih salah (S) jika
persyaratan dalam tes salah. Tes pilihan
ganda adalah suatu tes yang peserta tesnya tinggal memilih jawaban yang
tersedia,dengan cara melingkari atau menyilang huruf-huruf jawaban. Tes menjodohkan adalah suatu tes yang peserta tesnya
harus menjodohkan pasangan-pasangan yang ada pada bagian soal tes dan bagian
soal tes dan bagian jawaban tes.
Pree test
Adalah suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur
kemmapuan prasyarat mengenai apa yang [6]diajarkan
telah ada pada diri testee.
Post Test
Adalah suatu tes yang dimaksudkan untuk mengetahui
keberhasilan suatu materi yang diajarkan kepada peserta didik dibandingkan
dengan hasil pre-testnya.Oleh karena itu,adanya pre-test
mengharuskan diadakannya post- test.
Tes buatan
guru
Adalah suatu tes yang tidak terlalu penting
dipersoalkan validitas,reabilitasnya dan lazimnya disusun oleh guru tanpa
bantuan para ahli dibidang tes.
Tes Standar
Adalah suatu tes yang memenuhi suatu persyaratan
validitas, reliabilitas, kepraktisan dan lainnya. Tes standar umunya dibuat oleh suatu tim (guru,ahli
psikologi, ahli bidang
studi) yang sebelum diteskan, diuji dahulu
validitas, reliabilitas, kepraktisan dan daya bedanya.
NON TES
Yang dimaksud non tes adalah teknik
evaluasi selain tes.Diantaranya: observasi, wawancara, angket, sosiometri, anecdotal
record dan skala penilaian.
Observasi
Observasi adalah suatu pengamatan dan memberikan
perhatian terhadap suatu obyek tertentu.Observasi sebagai alat evaluasi hasil
belajar peserta didik adalah pengamatan terhadap perubahan tingkah laku peserta
didik sebagai akibat dari adanya proses belajar.
Wawancara
Wawancara adalah pengajuan pertanyaan-pertanyaan oleh
seeorang kepada orang lain dengan maksud mendapat informasi mengenai suatu hal.[7]
Angket
Angket adalah suatu instrumen yang berisi daftar
pertanyaan yang ditujukan kepada responden dengan maksud agar responden
memberikan jawaban,informasi dan keterangan sebagaimana yang dikehendaki oleh
pembuat angket
Sosiometri
Sosiometri adalah suatu metode yang dimaksudkan untuk
mengetahui kedudukan responden di dalam kelompoknya. Bagaimana pola hubungan
yang dibangun oleh responden di dalam kelompoknya dapat diketahui melalui
teknik sosiometri ini.
Catatan
berskala
Catatan berskala atau yang dikenal dengan anecdotal
record adalah instrumen pengumpul data yang dapat melengkapi
observasi.Pencatatan ini dilakukan oleh pengamat terhadap kejadian- kejadian
mengenai peserta didik secara insidental.
Skala
penilaian
Skala penilaian atau yang disebut rating scale
adalah suatu daftar pertanyaan yang dipergunakan sebagai pelengkap observasi
untuk menjelaskan, menggolongkan dan menilai peserta didik dalam suatu situasi.
4.
Kriteria Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik
Yang dimaksud kriteria adalah acuan- acuan yang
diberikan dalam memberikan penilaian terhadap peserta didik.Acuan demikian
perlu ditetapkan,agar dapat menjadikan sebagai pedoman oleh para pendidik dalam
membuat keputusan sehubungan dengan peserta didik.
Ada
dua kriteria penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik yaitu:
a. Kriteria acuan patokan
Menurut kriteria ini peserta didik dinilai baik dan memenuhi syarat untuk
dinaikan, diluluskan atau dipromosikan,jika yang bersangkutan memenuhi standar
yang ditetapkan sebelumnya oleh pendidik.Konskuensinya adalah jika seluruh
peserta didik berada diatas standar ,akan dinaikan semua,dpromosikan semua atau
diluluskan semua. Sebaliknya jika dibawah standar maka tidak dinaikan,tidak dipromosikan
dan tidak diluluskan.
b. Kriteria acuan norma
Kriteria ini mengharuskan pendidik mendasarkan tafsiran penilaian pada
keberhasilan rata- rata peserta didik di dalam kelas. Yang dijadikan pembanding
keberhasilan adalah nilai peserta didik dalam kelas.Jika salah seorang peserta
didik ternyata diatas rata- rata ,maka diidentifikasikan sebagai berhasil. Maka
sebaliknya yang berada dibawah rata-rata kelas,dianggap belum berhasil.
C.
Evaluasi Portofolio
Penilaian portofolio merupakan salah satu pendekatan dalam penilaian
pembelajaran di sekolah, di samping alat penilaian yang selama ini digunakan,
terutama tes. Penilaian portofolio tidak menggunakan data kuantitatif dalam
bentuk angka-angka. Penilaian portofolio disebut juga penilaian alternatif (alternative
asessment). Dengan penilaian portofolio dapat diamati perbedaan kemampuan
setiap anak dalam melaksanakan tugas sekolah dari waktu ke waktu.
Menurut Sumarna Surapranata, penilaian berbasis portofolio memiliki
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
- Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuan intelektual anak dari waktu ke waktu
- Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi anak
- Mampu memfokuskan pada kepentinganan proses kemampuan belajar mengajar serta menginformasikan pengajaran praktis tentang kelebihan dan kekurangan anak.
1.
Pengertian Portofolio
Menurut Dasim Budiman, portofolio adalah keseluruhan indikator proses dan hasil
belajar anak dalam bentuk catatan dan didokumentasikan dalam suatu bundel.
Sedangkan menurut Mitchell, portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil
karya anak atau sumber lain yang dapat memberikan gambaran tentang perkembangan
kemampuan atau keterampilan anak tersebut selama proses pembelajaran.
Dari kedua pendapat tersebut
terdapat kesamaan kesamaan yang dapat disimpulkan, bahwa penilaian tidak saja
dilakukan terhadap hasil belajar, tetapi juga menekankan pada proses. Hal
inilah yang membedakan antara penilaian secara konvensional (tes) dan penilaian
portofolio (alternatif assessment). Penilaian proses sebenarnya telah
sering dilakukan guru.
Menurut Popham, dalam bidang pendidikan portofolio berarti pengumpulan
koleksi karya anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Popham Aturan
pengumpulannya/pengoleksiannya dapat ditetapkan oleh guru sendiri. Dalam
paparannya Popham juga menjelaskan bahwa portofolio digunakan untuk mengukur
prestasi belajar anak yang bertumpu pada perbedaan individual. Berarti
dengan portofolio penilaian dilakukan dengan membandingkan karya anak dari
waktu kewaktu dengan dirinya sendiri.
Sumarna Surapranata mengemukakan bahwa penilaian portofolio adalah penilaian
terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisir yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu
tertentu, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau perkembangan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik dalam bidang tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa portofolio merupakan cara penilaian
terhadap proses dan hasil karya anak yang dikumpulkan dalam bentuk dokumen
untuk mengetahui perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik
dalam bidang tertentu.
2.
Fungsi Portofolio
Dalam sistem penilaian,
portofolio dapat berfungsi untuk :
- melihat perkembangan dan tanggung jawab anak dalam belajar
- perluasan dimensi belajar
- pembaharuan kembali proses belajar mengajar
- penekanan pada pengembangan pandangan anak dalam belajar
3.
Tujuan Penggunaan Portofolio dalam
Penilaian
Sebelum menetapkan untuk menggunakan portofolio sebagai alat penilaian, guru
menentukan terlebih dahulu maksud dan tujuan portofolio. Apakah penggunaan
portofolio tersebut untuk mengkomunikasikan kemajuan perkembangan anak
kepada orang tua; atau untuk menentukan tindakan yang tepat bagi kemajuan
individual anak didik; atau untuk mengetahui kinerja guru.
Para pendidik hendaknya memahami bahwa sebuah portofolio tanpa penjelasan
atau analisis terhadap bahan-bahan yang dikoleksi bukanlah suatu asesmen,
melainkan hanya kumpulan bahan atau data informasi belaka. Portofolio dapat
digunakan untuk mengases kemajuan suatu kegiatan, misalnya kemajuan
perkembangan anak; pelaksanaan program pembelajaran; atau program lainnya jika
dianalisis/dievaluasi. Jadi portofolio itu sendiri tidaklah secara serta merta
bermakna, sampai bahan-bahan yang dikoleksi itu telah dievaluasi oleh guru
untuk maksud tujuan tertentu.
Portofolio akan menjadi sebuah alat asesmen bila telah digunakan untuk
menentukan kemajuan dan kebutuhan anak didik. Bagi orang tua, portofolio
sangatlah didambakan. Karena hanya dengan kelengkapan informasi yang disajikan
dalam portofolio itulah, orang tua akan memperoleh gambaran lengkap
tentang kemajuan anak secara otentik dan alami.
Jika kita menyimak teori Multiple Intelligences dari Gardener,
yang beranggapan bahwa seorang anak memiliki berbagai macam kemampuan/potensi,
maka untuk mengetahui mana yang menonjol/dominan dalam diri seorang anak
diperlukan berbagai alat asemen yang sesuai. Portofolio merupakan salah satu
alat yang tepat untuk mengases potensi anak tersebut. Mengapa demikian, cobalah
diskusikan dengan teman sejawat Anda.
Dalam buku Penulisan Portofolio disebutkan bahwa tujuan penilaian portofolio adalah :
- menghargai perkembangan yang dialami anak didik
- mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
- memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik
- merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dalam melakukan eksperimentasi
- meningkatkan efektivitas proses pembelajaran
- bertukar informasi dengan orang tua peserta didik dan guru lain
- membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri yang positif pada peserta didik
- meningkatkan kemampuan refleksi diri
- membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan pembelajaran
Dari kedua sumber tersebut terdapat kesamaan, yaitu penilaian berbasis
portofolio bertujuan untuk mengetahui proses dan perkembangan anak dalam
kegiatan pembelajaran, dan penilaian menggunakan portofolio melibatkan berbagai
pihak yang meliputi: anak itu sendiri; guru; orang tua, dan masyarakat.
4.
Keunggulan dan kelemahan penilaian berbasis
portofolio
Sebagai suatu alat penilaian dalam pembelajaran, portofolio memiliki
kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah
keunggulan dan kelemahan portofolio.
Kelebihan
- Merupakan paradigma baru dalam penilaian
Penilaian portofolio lebih menekankan pada proses perubahan kemampuan anak
dari pada hasil belajar. Jika dalam proses telah diketahui bahwa seorang anak
mengalami hambatan, maka guru dapat segera memberi bantuan kepada anak
tersebut sehingga hambatan yang dihadapi segera dapat diatasi.
- Akuntabilitas
Dalam sistem penilaian portofolio, anak dikutsertakan dalam proses
penilaian. Dengan keterlibatan ini, anak lebih dapat menerima nilai yang
didapatnya dan tanggung jawab terhadap hasil penilaian tidak hanya terletak
pada guru.
- Anak berperan secara aktif
Penilaian portofolio lebih bersifat individual dan semua anak terlibat
secara nyata.
- Identifikasi
Dengan penilaian portofolio, kita akan lebih mudah menemukan hubungan
antara tujuan belajar dan hasil belajar, karena hasil belajar lebih bersifat
nyata, dan otentik.
e. Keterlibatan
Orang tua dan masyarakat
Penilaian portofolio lebih bermakna bagi masyarakat dan orang tua, karena
mereka dapat melihat perkembangan kemampuan anak dari waktu ke waktu,
yang ditunjukkan dengan hasil belajar yang nyata.
- Penilaian diri
Dengan penilaian portofolio anak-anak diarahkan untuk mampu melakukan
penilaian terhadap diri sendiri. Ilustrasi ini mengajak anak untuk menilai hasil pekerjaannya sendiri.
- Fleksibel
Pengukuran dapat lebih fleksibel. Fleksibilitas pengukuran dalam penilaian
portofolio dapat diartikan bahwa untuk menyimpulkan dan melaporkan hasil
penilaian tidak diperlukan suatu pengolahan dan analisis yang rumit.
- Tanggung jawab bersama
Guru dan anak
bersama-sama merancang dan mengevaluasi hasil belajar.
Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan penilaian portofolio,
ada kesepakatan antara guru dan anak tentang berbagai hal, termasuk tugas apa
yang harus dikerjakan, lama mengerjakan, bagian-bagian yang dinilai, dan
sebagainya.
- Keadilan
Dengan penilaian portofolio, akan tercipta rasa keadilan. Anak yang pandai
akan dapat menunjukkan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya secara
optimal, sedangkan anak yang kurang pandai akan dapat dibantu dalam
meningkatkan kemampuannya .
Kelemahan
Selain memiliki beberapa kelebihan penilaian potofolio juga memiliki beberapa kelemahan.
Berikut adalah beberapa kelemahan penilaian portofolio.
a.
Memerlukan
waktu lebih banyak dibandingkan dengan tes biasa
b.
Tingkat
reliabilitas rendah. Tingkat reliabilitas yang rendah dalam arti penilaian
portofolio tidak adapat menjamin keajegan hasil penilaian. Hal ini disebabkan
karena banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian, baik dari
alat ukurnya, faktor anak dan faktor-faktor lain. Misal, seorang anak diberi
tugas mewarnai gambar. Jika diberikan tugas yang sama pada lain waktu pasti
hasilnya akan lebih baik, karena tugas itu merupakan tugas yang diulang.
c.
Walaupun dalam
pendekatan ini mengarah pada penilaian proses dan hasil, tetapi ada
kecenderungan bahwa penilaian lebih terfokus pada hasil, karena pengoleksian
hasil belajar lebih mudah dibandingkan dengan proses.
5.
Portofolio dalam Sistem Penilian
Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
dan menilai tingkat pencapaian kurikulum. Penilaian juga digunakan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran,
sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, misalnya
apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan atau masih perlu
perbaikan dan penyempurnaan.
Penilaian dalam proses pembelajaran antara lain sebagai kegiatan menghimpun
fakta-fakta dan dokumen belajar peserta didik yang dapat dipercaya untuk
perbaikan program. Oleh karena penilaian juga berfungsi membantu guru untuk
merencanakan kurikulum dan program pembelajaran, maka kegiatan penilaian
membutuhkan informasi yang bervariasi dari setiap individu dan atau
kelompok peserta didik serta guru. Penilaian dapat dilakukan dengan cara
mengumpulkan catatan yang diperoleh melalui pertemuan, observasi, portofolio,
proyek dan produk,ujian, serta hasil interview dan survei.
Penilaian juga merupakan proses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta
dan membuat pertimbangan dasar yang profesional untuk mengambil kebijakan
terhadap sekumpulan informasi, yaitu informasi tentang peserta didik yang
diperoleh melalui penilaian portofolio, projek, dan produk serta ujian.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan
suatu penafsiran dari fakta-fakta yang diperoleh dengan berbagai cara, untuk
mengetahui tingkat pencapaian kurikulum, perkembangan peserta didik, kekuatan
dan kelemahan dalam proses pembelajaran, yang akan dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan. Portofolio merupakan salah satu cara/alat untuk mengumpulkan fakta-fakta
tentang perkembangan anak.
6.
Landasan Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan salah satu cara/alat dalam sistem penilaian yang
dilandasi oleh berbagai pemikiran berikut.
a.
Membelajarkan Kembali.
Salah satu tujuan dari kegiatan penilaian adalah mencari informasi tentang
pengalaman belajar anak didik dan informasi tersebut berfungsi sebagai balikan
untuk membelajarkan mereka kembali.
Sebagai contoh : Seorang guru
menemukan seorang anak yang menunjukkan prestasi belajar yang kurang memuaskan,
maka tentu muncul dalam pikiran guru tersebut, mengapa hal itu terjadi.
Kemudian guru mencari informasi dari berbagai sumber. Informasi tersebut dapat
berupa catatan perilaku harian, tugas-tugas anak yang lain, dan informasi lain
yang dapat memberi penjelasan tentang kemungkinan penyebab anak tersebut
berprestasi rendah.
Semua informasi yang diperoleh kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil
analisis tersebut guru membuat kesimpulan mengapa anak tersebut tidak berhasil
dengan baik dalam mewarnai gambar. Jika hasil analisis menunjukkan bahwa anak
tersebut tidak bekerja dengan sungguh-sungguh, dan banyak bercanda, maka guru
dapat mengambil keputusan untuk mengendalikan kondisi lingkungan, saat anak
mewarnai gambar. Misalnya : menempatkan anak agak terpisah dari teman-teman
yang juga suka bercanda atau mengganti objek gambar yang diwarnai dengan
gambar yang diminati anak. Inilah makna portofolo dalam membelajarkan kembali
(re-edukasi).
b.
Merefleksi Pengalaman Belajar
Dengan penilaian portofolio, guru dan anak dapat merefleksi (merenung)
berbagai hal yang terkait dengan program dan pengalaman belajar, dan dengan
penilaian menggunakan portofolio anak diajak untuk menilai kembali berbagai
proses dan hasil belajarnya. Mereka diajak merenungkan sesuai dengan kemampuan
mereka untuk mengingat kesalahan dan kesulitan belajar di masa lampau agar
tidak terulang lagi pada masa yang akan datang. Pertanyaan yang dapat diajukan
misalnya : kegiatan apa yang disukai/tidak disukai anak; mengapa kegiatan
tersebut disukai/tidak disukai; kesulitan apa yang dirasakan anak terhadap
kegiatan yang tidak disukai tersebut, dan sebagainya.
7.
Prinsip Dasar Penilaian Portofolio
Penilaian berbasis portofolio mengacu pada beberapa prinsip dasar
penilaian. Prinsip-prinsip dasar penilaian tersebut menurut Dasim, meliputi :
penilaian proses dan hasil, penilaian berskala dan sinambung, penilaian yang
adil, dan penilaian implikasi sosial belajar. Berikut penjelasan dari
masing-masing prinsip-prinsip dasar penilaian tersebut.
Prinsip
Penilaian Proses dan Hasil
Penilaian berbasis portofolio menerapkan prinsip penilaian proses dan hasil.
Penilaian pada proses belajar dapat dilihat dari catatan perilaku harian atau
catatan anekdot mengenai sikap anak dalam belajar, antusias anak dalam
mengikuti pelajaran, dan sebagainya. Aspek lain dari penilaian proses misalnya
menilai tugas-tugas terstruktur yang diberikan guru. Penilaian proses dapat
juga dilakukan terhadap laporan aktivitas anak di sekolah.
Prinsip
Penilaian Berkala dan Sinambung
Penilaian berkala adalah penilaian yang dilakukan berdasarkan satuan waktu yang
ditetapkan, misalnya mingguan, kuartalan, semesteran, dan sebagainya. Sedangkan
sianambung dapat diartikan bahwa antara kegiatan penilaian ke dua dan
seterusnya merupakan lanjutan dari kegiatan penilaian sebelumnya. dilanjutkan
dengan kegiatan penilaian tahap berikutnya. Tujuan dilakukannya penilaian
secara berkala adalah untuk memudahkan mengorganisasikan hasil-hasilnya,
sedangkan tujuan dilakukannya secara sinambung adalah untuk memantau pertumbuhan
dan perkembangan pengalaman belajar peserta didik.
Prinsip
Penilaian yang Adil
Penilaian terhadap anak sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kondisi
dan perbedaan individual masing-masing anak. Penilaian yang adil juga harus
dilakukan terhadap produk dan prosesnya. Hal tersebut perlu dilakukan
dikarenakan mungkin saja anak tidak tidak dapat menghasilkan produk yang baik,
walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu dalam penilaian
portofolio, usaha anak (proses) tersebut juga harus diperhitungkan dalam
penilaian.
Keuntungan lain dari penilaian proses antara lain, guru dapat memberikan
bimbingan seketika tanpa harus menunggu anak selesai bekerja.
Prinsip Penilaian Implikasi
Sosial Belajar
Apa yang dilakukan anak-anak dalam kegiatan belajar yang dikemas dalam bentuk
permainan, harus tercermin dalam kehidupan anak di luar kegiatan belajar.
Misalnya, tujuan dalam permainan Ular Naga adalah mendidik anak untuk
kerjasama dengan orang lain dan melatih kekompakan. Di luar kegiatan belajar
dapat kita amati apakah pesan yang terbungkus dalam permainan tersebut
mempunyai dampak yang nyata dalam kehidupan anak dengan sesama teman.
Apakah anak-anak dapat bekerjasama dalam kegiatan yang lain.
8.
Indikator Penilaian
Indikator penilaian adalah unsur-unsur pokok yang dapat menjelaskan
kemampuan peserta didik setelah menyelesaikan satu satuan pendidikan tertentu. Pengertian hasil belajar tidak hanya berwujud
bendawi yang nampak, namun dapat pula berbentuk gejala.
9.
Pengorganisasian
Pengorganisasian penilaian portofolio, mencakup 4 tahap kegiatan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, penyimpanan, dan penggunaan. Sedangkan menurut Asmawi
Zainul, pelaksanaan asesmen portofolio meliputi tahap-tahap : persiapan,
pelaksanaan, dan tahap penilaian.[8]
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.
simpulan
Evaluasi adalah suatu
proses di mana kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan
mempertimbangkan patokan-patokan tertentu,patokan itu yang mengandung baik dan
buruk,memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat.
Tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui kemajuan anak didik
setelah peserta didik menyadari selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui efisiensi metode
pendidikan yang dipergunakan selama jangka waktu tertentu.
Teknik Evaluasi adalah suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang dalam
melakukan sesuatu.Berarti teknik evaluasi adalah suatu cara yang ditempuh oleh
seseorang dalam mengadakan evaluasi. Ada dua teknik evaluasi hasil belajar
peserta didik yaitu teknik tes dan non tes. Pelaksanaan asesmen portofolio meliputi tahap-tahap : persiapan,
pelaksanaan, dan tahap penilaian
B.
saran
Dalam
melakukan evaluasi hendaklah harus menggalakan kejujuran peserta didik agar
tidak membuka buku atau mencontek,agar diperoleh hasil evaluasi hasil belajar
peserta didik yang benar-benar sesuai dengan kemampuan peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali
Imron,2012.Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara
Rusyan,T.1993.Evaluasi
Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung:Bina Budaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar