Pengertian belajar yang cukup komprehensif
diberikan oleh Bell-Gredler yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang
dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kompetensi, keterampilan
dan sikap.
Secara konseptual, Fontana, mengartikan belajar
adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu
sebagai hasil dari pengalaman. Seperti Fontana, Gagne juga menyatakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan
berasal dari proses pertumbuhan.
Pengertian yang senada dengan Gagne yang dikemukakan
oleh Bower dan Hilgard, yaitu bahwa belajar mengacu pada perubahan perilaku
atau potensi individu sebagai hasil dari pengalaman dan perubahan tersebut
tidak disebabkan oleh insting, kematangan atau kelelahan dan kebiasaan.[1]
Hamalik berpendapat bahwa
belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku berkat pelatihan dan
pengalaman. Belajar merupakan suatu proses dan bukan semata-mata hasil yang
hendak dicapai. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian pengalaman
sehingga terjadi modifikasi tingkah laku seseorang atau terjadi penguatan pada
tingkah laku yang dimiliki sebelumnya.
Howard
L.Kingsley mengatakan bahwa learning is
the process by wich behavior (in the broader sense) is originated or changed
through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan. Sedangkan Geoch
mengatakan bahwa learning is change
performance as a result of practice. Belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari sebuah latihan.[2]
Slameto berpendapat bahwa
belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan
proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang
disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dilepaskan berdasarkan atas tanggapan
bawaan.[3]
Menurut
Skinner, belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya
menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.[4]
Secara
sederhana, Anthony Robbins mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan
hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu
(pengetahuan) yang baru.
Pandangan
Anthony Robbins senada dengan apa yang dikemukakan oleh Jerome Brunner dalam buku
Romberg dan Kaput, bahwa belajar adalah suatu proses aktif di mana siswa
membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada
pengalaman/pengetahuan yang sudah dimilikinya. [5]
Peneliti
sendiri memiliki pendapat bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara bertahap, dengan bantuan seorang guru atau
pembimbing maupun dari pengalamannya sendiri, sehingga dapat merubah karakter
dan perilaku.
[1] Udin S. Winataputra, dkk. Teori
Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas terbuka. 2007. Hlmn.
1.5-1.8
[2] Pengertian Belajar. (http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/05/pengertian-belajar.html)
diakses pada 22 Maret 2013
[3](http://blog.caturstudio.com/2009/01/01artibelajar-penting-ditanamkan-pada-anak-usia-sekolah)diakses pada 22 Maret 2013
[4] Dimyati & Mudjiono. Op. Cit. hlmn. 9
[5] Trianto. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : K E N C A N A, Prenada Media
Group. 2011. Hlmn. 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar