Senin, 26 Mei 2014

MAKALAH EVALUASI HASIL BELAJAR DAN EVALUASI BERBASIS PORTOFOLIO



KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
            Makalah ini penulis susun setelah mencari data-data yang relevan dari berbagai sumber. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Dosen Mata Kuliah Desain Pembelajaran yaitu Dr. Nandang Hidayat, M.Pd selain itu juga untuk menginformasikan wawasan baru bagi rekan sejawat.

Tiada gading yang tak retak, begitu pula penulis yang hanya manusia biasa yang berusaha memberikan hal terbaik yang penulis bisa. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar penulis dapat lebih baik lagi di kemudian hari.
Penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan pada semua pihak yang telah membantu tersusunnya tugas makalah ini, semoga menjadi amal kebaikan dan mendapatkan pahala dari Tuhan yang Maha Esa. Aamiin.
Makalah ini pada dasarnya merupakan hasil rangkuman dari berbagai sumber yang memadai mengenai Evaluasi hasil belajar dan Evaluasi berbasis portofolio Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
           
Bogor,      April  2014


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................       ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................       iii

BAB I    PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang ...............................................................................                                                                                                         1
B.  Identifikasi Masalah .......................................................................                                                                                                         1
C.  Tujuan Penulisan ............................................................................                                                                                                         2
D.  Manfaat Penulisan ..........................................................................                                                                                                         2
BAB II   PEMBAHASAN
A.  Evaluasi ..........................................................................................                                                                                                         3
B.  Evaluasi Hasil Belajar....................................................................                                                                                                         6
C.  Evaluasi Portofolio.........................................................................                                                                                                       11
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A.  Simpulan ........................................................................................                                                                                                       22
B.  Saran ...............................................................................................                                                                                                       22
Daftar Pustaka .................................................................................................       23



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Keberhasilan belajar seorang peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya motivasi belajar dari peserta didik itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal misalnya lingkungan dan juga kemampuan professional guru.
Dalam dunia pendidikan tidak lepas dengan yang namanya penilaian. Penilaian dilakukan sebagai tolok ukur untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar. Namun seringkali seorang pendidik hanya menekankan penilaian hasil belajar yang bersifat praktis dan ekonomis saja. Sedangkan penilaian dalam hal proses tidak dilakukan, padahal ini sangatlah penting.
          Proses akhir dari sebuah kegiatan pembelajaran adalah kita melakukan evaluasi. Evaluasi mutlak dilakukan untuk menentukan hasil keberhasilan dari proses ataupun metode yang dilaksanakan.
          Banyak di antara kita sebagai pendidik  yang belum mengerti arti evaluasi yang sesungguhnya,sehingga dalam melakukan evaluasi belum memakai teknik-teknik evaluasi yang distandarkan dengan kriteria-kriteria yang seharusnya dikerjakan.
Maka penulis akan memaparkan mengenai evaluasi hasil belajar dan evaluasi berbasis portofolio.

B.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1.     Apa itu evaluasi
2.     Apa tujuan, fungsi dan manfaat evaluasi
3.     Konsep evaluasi hasil belajar
4.     Konsep evaluasi portofolio

C.     Tujuan PenULISan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran empiris tentang:
1.     Konsep dasar evaluasi hasil belajar
2.     Konsep dasar evaluasi portofolio

D.     Manfaat PenULISAN
Dari paparan tujuan penelitian di atas,  dapat diuraikan manfaatnya sebagai berikut:
1.     Bagi Penulis
Mendapat wawasan dan mendapatkan pengalaman baru, serta menumbuhkembangkan kepekaan terhadap harapan dan kebutuhan pendidikan.

2.     Bagi Universitas Pakuan
Menambah wawasan dan tambahan referensi baru yang mungkin dapat bermanfaat bagi warga Universitas Pakuan di kemudian hari.


BAB II
PEMBAHASAN

A.         Evaluasi
1.          Pengertian Evaluasi
Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam bahasa Inggris,yang lazim diartikan dengan penaksiran. Kata kerjanya evaluate yang berarti menaksir atau menilai. Sedangkan orang yang menilai atau menaksir disebut sebagai evaluator.[1]
Secara terminologis,evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
1.     Nurkancana menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan dengan proses kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu.
2.   Raka Joni mengartikan evaluasi sebagai berikut,suatu proses di mana kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan patokan-patokan tertentu, patokan itu yang mengandung baik dan buruk, memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat. Dengan kata lain kita menggunakan value judgement.[2]
   Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.




2.              Tujuan Evaluasi
Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu bahwa evaluasi dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan pembelajaran, evaluasi dilaksanakan dengan tujuan:
a)     Mendeskripsikan kemampuan belajar siswa.
b)    Mengetahui tingkat keberhasilan PBM
c)     Menentukan tindak lanjut hasil penilaian
d)    Memberikan pertanggung jawaban (accountability)
3.          Fungsi Evaluasi
Sejalan dengan tujuan evaluasi di atas, evaluasi yang dilakukan juga memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah fungsi:
1. Selektif
2. Diagnostik
3. Penempatan
4. Pengukur keberhasilan
Selain keempat fungsi di atas Asmawi Zainul dan Noehi Nasution menyatakan masih ada fungsi-fungsi lain dari evaluasi pembelajaran, yaitu fungsi:
1. Remedial
2. Umpan balik
3. Memotivasi dan membimbing anak
4. Perbaikan kurikulum dan program pendidikan
5. Pengembangan ilmu

4.              Manfaat Evaluasi
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu :
1. Memahami sesuatu : mahasiswa (entry behavior, motivasi, dll), sarana dan prasarana, dan kondisi dosen
2. Membuat keputusan : kelanjutan program, penanganan “masalah”, dll
3. Meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM
Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.
Bagi  Siswa
Mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran : Memuaskan atau tidak memuaskan
Bagi Guru
1. mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan : melanjutkan, remedial atau pengayaan
2. ketepatan materi yang diberikan : jenis, lingkup, tingkat kesulitan, dll.
3. ketepatan metode yang digunakan
Bagi Sekolah
1. hasil belajar cermin kualitas sekolah
2. membuat program sekolah
3. pemenuhan standar
5.              Macam-macam Evaluasi
1.     Formatif
2.     Sumatif
3.     Diagnostik [3]

B.         Evaluasi Hasil Belajar
1.          Pengertian Evaluasi Hasil Belajar
            Evaluasi hasil belajar peserta didik adalah suatu proses menentukan nilai prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan patokan-patokan tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
2.          Tujuan dan Fungsi Evaluasi Hasil Belajar
            Menurut Bukhori tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui kemajuan anak didik setelah peserta didik menyadari selama jangka waktu tertentu
2.     Untuk mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama jangka waktu tertentu
Menurut Sahertian fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
1.   Untuk memberikan motivasi terhadap hal belajar mengajar
2.   Untuk melengkapi informasi mengenai kemajuan belajar dan kemunduran murid, dapat pula berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kenaikan siswa
3.   Untuk menentukan murid dalam suatu kemajuan tertentu
4.   Untuk memperoleh data bagi pekerjaan bimbingan dan penyuluhan
5.   Untuk memberikan informasi kepada guru, murid dan orang tua tentang apa dan sampai dimana hasil kemajuan yang dicapai
Jadi jelaslah bahwa tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik adalah untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik menampilkan performa sebagaimana yang dikehendaki.Pengetahuan mengenai peserta didik demikian,dimaksudkan untuk mengambil keputusan- keputusan penting mengenai pesertya didik; apakah perlu dilakukan pengayaan, nasehat, bimbingan penyuluhan, dipromosikan, dinaikan kelas, diluluskan, dimutasikan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain dengan diadakannya evaluasi hasil belajar peserta didik untuk diambil langkah-langkah penting yang berkaitan dengan peserta didik.
       Tes formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung dan untuk memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program belajar mengajar.
        Tes Penempatan untuk mengetahui apakah siswa memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program belajar.
 Tes diagnostik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa berdasarkan atas hasil tes formatif sebelumnya.[4]

3.       Teknik-Teknik Evaluasi Hasil Belajar
Teknik adalah suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang dalam melakukan sesuatu. Berarti teknik evaluasi adalah suatu cara yang ditempuh oleh seseorang dalam mengadakan evaluasi.
            Secara garis besar,teknik evaluasi dapat dibedakan menjadi dua golongan besar, yakni teknik tes dan teknik non tes.[5]

TES
            Secara terminologis tes dapat diartikan sebagai sejumlah tugas yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain,dan orang yang di tes tersebut mengerjakannya.Pengerjaan tersebut haruslah sesuai dengan yang dikehendaki oleh orang yang memberi tes.Lama kelamaan,pihak yang memberi tugas tidak monopoli orang perorang melainkan lembaga atau badan tertentu.Pemberi tugas akhirnya tidak terbatas pada orang saja melainkan sudah mengarah ke lembaga.Meskipun demikian,dalam mengoperasikan pelaksanaan tes tersebut,juga masih menggunakan tenaga manusia.

Jenis-Jenis Tes
Tes Formatif
Adalah suatu jenis tes yang dilaksanakan setelah selesai pokok bahasan tertentu,maksud tes formatif adalah untuk mengetahui seberapa jauh pokok bahasan yang baru saja diberikan.
Tes Sumatif
Adalah tes yang dilaksanakan pada ahir periode tertentu. Jika pada tes formatif,aksentuasinya adalah mengetahui tingkat penyerapan peserta didik terhadap materi yang sudah diajarkan, tes sumatif ini adalah untuk mengetahui daya serap peserta didik terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dipaketkan untuk suatu periode tertentu.
Tes Subyektif
Adalah suatu tes yang para peserta didiknya harus mengerjakan dengan memberi uraian atas soal-soal yang diteskan.
Tes subjektif terdiri atas tes uraian bebas, tes uraian terbatas dan tes isean. Tes uraian bebas adalah suatu tes yang peserta tesnya boleh menjawab dengan memberikan uraian bebas, Tes uraian terbatas adalah suatu tes yang peserta tesnya hanya boleh memberikan uraian sesuai dengan batasan yang diberikan oleh tester, sementara tes isean adalah suatu tes yang pesertanya memberikan jawaban dengan cara mengisi titik-titik pada soal tes.
Tes Obyektif
Adalah suatu tes yang jawaban atas soal-soal tesnya telah tersedia dan tinggal memilih saja.
Tes obyektif terdiri atas tes benar-salah,pilihan ganda dan menjodohkan. Tes benar salah mengharuskan peserta didik untuk memilih jawaban benar (B) jika persyaratan dalam tes benar dan mengharuskan memilih salah (S) jika persyaratan dalam tes salah. Tes pilihan ganda adalah suatu tes yang peserta tesnya tinggal memilih jawaban yang tersedia,dengan cara melingkari atau menyilang huruf-huruf jawaban. Tes menjodohkan adalah suatu tes yang peserta tesnya harus menjodohkan pasangan-pasangan yang ada pada bagian soal tes dan bagian soal tes dan bagian jawaban tes.
Pree test
Adalah suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur kemmapuan prasyarat mengenai apa yang [6]diajarkan telah ada pada diri testee.
Post Test
Adalah suatu tes yang dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan suatu materi yang diajarkan kepada peserta didik dibandingkan dengan hasil pre-testnya.Oleh karena itu,adanya pre-test mengharuskan diadakannya post- test.
Tes buatan guru
Adalah suatu tes yang tidak terlalu penting dipersoalkan validitas,reabilitasnya dan lazimnya disusun oleh guru tanpa bantuan para ahli dibidang tes.
Tes Standar
Adalah suatu tes yang memenuhi suatu persyaratan validitas, reliabilitas, kepraktisan dan lainnya. Tes standar umunya dibuat oleh suatu tim (guru,ahli psikologi, ahli bidang studi) yang sebelum diteskan, diuji dahulu validitas, reliabilitas, kepraktisan dan daya bedanya.
NON TES
Yang dimaksud non tes adalah teknik evaluasi selain tes.Diantaranya: observasi, wawancara, angket, sosiometri, anecdotal record dan skala penilaian.
Observasi
Observasi adalah suatu pengamatan dan memberikan perhatian terhadap suatu obyek tertentu.Observasi sebagai alat evaluasi hasil belajar peserta didik adalah pengamatan terhadap perubahan tingkah laku peserta didik sebagai akibat dari adanya proses belajar.
Wawancara
Wawancara adalah pengajuan pertanyaan-pertanyaan oleh seeorang kepada orang lain dengan maksud mendapat informasi mengenai suatu hal.[7]
Angket
Angket adalah suatu instrumen yang berisi daftar pertanyaan yang ditujukan kepada responden dengan maksud agar responden memberikan jawaban,informasi dan keterangan sebagaimana yang dikehendaki oleh pembuat angket
Sosiometri
Sosiometri adalah suatu metode yang dimaksudkan untuk mengetahui kedudukan responden di dalam kelompoknya. Bagaimana pola hubungan yang dibangun oleh responden di dalam kelompoknya dapat diketahui melalui teknik sosiometri ini.
Catatan berskala
Catatan berskala atau yang dikenal dengan anecdotal record adalah instrumen pengumpul data yang dapat melengkapi observasi.Pencatatan ini dilakukan oleh pengamat terhadap kejadian- kejadian mengenai peserta didik secara insidental.
Skala penilaian
Skala penilaian atau yang disebut rating scale adalah suatu daftar pertanyaan yang dipergunakan sebagai pelengkap observasi untuk menjelaskan, menggolongkan dan menilai peserta didik dalam suatu situasi.

4.     Kriteria Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik
Yang dimaksud kriteria adalah acuan- acuan yang diberikan dalam memberikan penilaian terhadap peserta didik.Acuan demikian perlu ditetapkan,agar dapat menjadikan sebagai pedoman oleh para pendidik dalam membuat keputusan sehubungan dengan peserta didik.
         Ada dua kriteria penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik yaitu:
a.       Kriteria acuan patokan
Menurut kriteria ini peserta didik dinilai baik dan memenuhi syarat untuk dinaikan, diluluskan atau dipromosikan,jika yang bersangkutan memenuhi standar yang ditetapkan sebelumnya oleh pendidik.Konskuensinya adalah jika seluruh peserta didik berada diatas standar ,akan dinaikan semua,dpromosikan semua atau diluluskan semua. Sebaliknya jika dibawah standar maka tidak dinaikan,tidak dipromosikan dan tidak diluluskan.
b.      Kriteria acuan norma
Kriteria ini mengharuskan pendidik mendasarkan tafsiran penilaian pada keberhasilan rata- rata peserta didik di dalam kelas. Yang dijadikan pembanding keberhasilan adalah nilai peserta didik dalam kelas.Jika salah seorang peserta didik ternyata diatas rata- rata ,maka diidentifikasikan sebagai berhasil. Maka sebaliknya yang berada dibawah rata-rata kelas,dianggap belum berhasil.

C.         Evaluasi Portofolio
Penilaian portofolio merupakan salah satu pendekatan dalam penilaian pembelajaran di sekolah, di samping alat penilaian yang selama ini digunakan, terutama tes. Penilaian portofolio tidak menggunakan data kuantitatif dalam bentuk angka-angka. Penilaian portofolio disebut juga penilaian alternatif (alternative asessment). Dengan penilaian portofolio dapat diamati perbedaan kemampuan setiap anak dalam melaksanakan tugas sekolah dari waktu ke waktu.
       Menurut Sumarna Surapranata, penilaian berbasis portofolio memiliki keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
  1. Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuan intelektual anak dari waktu ke waktu
  2. Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi anak
  3. Mampu memfokuskan pada kepentinganan proses kemampuan belajar mengajar serta menginformasikan pengajaran praktis tentang kelebihan dan kekurangan anak.
1.       Pengertian Portofolio
Menurut Dasim Budiman, portofolio adalah keseluruhan indikator proses dan hasil belajar anak dalam bentuk catatan dan didokumentasikan dalam suatu bundel. Sedangkan menurut Mitchell, portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil karya anak atau sumber lain yang dapat memberikan gambaran tentang perkembangan kemampuan atau keterampilan anak tersebut selama proses pembelajaran.
 Dari kedua pendapat tersebut terdapat kesamaan kesamaan yang dapat disimpulkan, bahwa penilaian tidak saja dilakukan terhadap hasil belajar, tetapi juga menekankan pada proses. Hal inilah yang membedakan antara penilaian secara konvensional (tes) dan penilaian portofolio (alternatif assessment). Penilaian proses sebenarnya telah sering dilakukan guru.
Menurut Popham, dalam bidang pendidikan portofolio berarti pengumpulan koleksi karya anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Popham Aturan pengumpulannya/pengoleksiannya dapat ditetapkan oleh guru sendiri. Dalam paparannya Popham juga menjelaskan bahwa portofolio digunakan untuk mengukur prestasi belajar anak yang bertumpu pada perbedaan individual. Berarti dengan portofolio penilaian dilakukan dengan membandingkan karya anak dari waktu kewaktu dengan dirinya sendiri.
Sumarna Surapranata mengemukakan bahwa penilaian portofolio adalah penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu, digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik dalam bidang tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa portofolio merupakan cara penilaian terhadap proses dan hasil karya anak yang dikumpulkan dalam bentuk dokumen untuk mengetahui perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam bidang tertentu.

2.          Fungsi Portofolio
Dalam sistem penilaian,  portofolio dapat berfungsi untuk :
  1. melihat perkembangan dan tanggung jawab anak dalam belajar
  2. perluasan dimensi belajar
  3. pembaharuan kembali proses belajar mengajar
  4. penekanan pada pengembangan pandangan anak dalam belajar
3.          Tujuan Penggunaan Portofolio dalam Penilaian      
Sebelum menetapkan untuk menggunakan portofolio sebagai alat penilaian, guru menentukan terlebih dahulu maksud dan tujuan portofolio. Apakah penggunaan portofolio tersebut untuk mengkomunikasikan  kemajuan perkembangan anak kepada orang tua; atau untuk menentukan tindakan yang tepat bagi kemajuan individual anak didik; atau untuk mengetahui kinerja guru.
Para pendidik hendaknya memahami bahwa sebuah portofolio tanpa penjelasan atau analisis terhadap bahan-bahan yang dikoleksi bukanlah suatu asesmen, melainkan hanya kumpulan bahan atau data informasi belaka. Portofolio dapat digunakan untuk mengases kemajuan suatu kegiatan, misalnya kemajuan perkembangan anak; pelaksanaan program pembelajaran; atau program lainnya jika dianalisis/dievaluasi. Jadi portofolio itu sendiri tidaklah secara serta merta bermakna, sampai bahan-bahan yang dikoleksi itu telah dievaluasi oleh guru untuk maksud tujuan tertentu.
Portofolio akan menjadi sebuah alat asesmen bila telah digunakan untuk menentukan kemajuan dan kebutuhan anak didik. Bagi orang tua, portofolio sangatlah didambakan. Karena hanya dengan kelengkapan informasi yang disajikan dalam  portofolio itulah, orang tua akan memperoleh gambaran lengkap tentang kemajuan anak secara otentik dan alami.
Jika kita menyimak teori Multiple  Intelligences dari Gardener, yang beranggapan bahwa seorang anak memiliki berbagai macam kemampuan/potensi, maka untuk mengetahui mana yang menonjol/dominan dalam diri seorang anak diperlukan berbagai alat asemen yang sesuai. Portofolio merupakan salah satu alat yang tepat untuk mengases potensi anak tersebut. Mengapa demikian, cobalah diskusikan dengan teman sejawat Anda.
Dalam buku Penulisan Portofolio disebutkan bahwa tujuan penilaian portofolio adalah :
  1. menghargai perkembangan yang dialami anak didik
  2. mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
  3. memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik
  4. merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dalam melakukan eksperimentasi
  5. meningkatkan efektivitas proses pembelajaran
  6. bertukar informasi dengan orang tua peserta didik dan guru lain
  7. membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri yang positif pada peserta didik
  8. meningkatkan kemampuan refleksi diri
  9. membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan pembelajaran
Dari kedua sumber tersebut terdapat kesamaan, yaitu penilaian berbasis portofolio bertujuan untuk mengetahui proses dan perkembangan anak dalam kegiatan pembelajaran, dan penilaian menggunakan portofolio melibatkan berbagai pihak yang meliputi: anak itu sendiri; guru; orang tua, dan masyarakat.

4.          Keunggulan dan kelemahan penilaian berbasis portofolio
Sebagai suatu alat penilaian dalam pembelajaran, portofolio memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahan portofolio.
Kelebihan
  1. Merupakan paradigma baru dalam penilaian
Penilaian portofolio lebih menekankan pada proses perubahan kemampuan anak dari pada hasil belajar. Jika dalam proses telah diketahui bahwa seorang anak mengalami hambatan, maka  guru dapat segera memberi bantuan kepada anak tersebut sehingga  hambatan yang dihadapi segera dapat diatasi. 


  1. Akuntabilitas
Dalam sistem penilaian portofolio, anak dikutsertakan dalam proses penilaian. Dengan keterlibatan ini, anak lebih dapat menerima nilai yang didapatnya dan tanggung jawab terhadap hasil penilaian tidak hanya terletak pada guru.
  1. Anak berperan secara aktif
Penilaian portofolio lebih bersifat individual dan semua anak terlibat secara nyata.
  1. Identifikasi
Dengan penilaian portofolio, kita akan lebih mudah menemukan hubungan antara tujuan belajar dan hasil belajar, karena hasil belajar lebih bersifat nyata, dan otentik.
e.     Keterlibatan Orang tua dan masyarakat
Penilaian portofolio lebih bermakna bagi masyarakat dan orang tua, karena  mereka dapat melihat perkembangan kemampuan anak dari waktu ke waktu, yang ditunjukkan dengan hasil belajar yang nyata.   
  1. Penilaian diri
Dengan penilaian portofolio anak-anak diarahkan untuk mampu melakukan penilaian terhadap diri sendiri. Ilustrasi ini mengajak anak untuk menilai hasil pekerjaannya sendiri.
  1. Fleksibel
Pengukuran dapat lebih fleksibel. Fleksibilitas pengukuran dalam penilaian portofolio dapat diartikan bahwa untuk menyimpulkan dan melaporkan hasil penilaian tidak diperlukan suatu pengolahan dan analisis yang rumit.
  1. Tanggung jawab bersama
Guru dan anak bersama-sama merancang dan mengevaluasi hasil belajar.
Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan penilaian portofolio, ada kesepakatan antara guru dan anak tentang berbagai hal, termasuk tugas apa yang harus dikerjakan, lama mengerjakan, bagian-bagian yang dinilai, dan sebagainya. 
  1. Keadilan
Dengan penilaian portofolio, akan tercipta rasa keadilan. Anak yang pandai akan dapat menunjukkan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya secara optimal, sedangkan anak yang kurang pandai akan dapat dibantu dalam meningkatkan kemampuannya .
Kelemahan
Selain memiliki beberapa kelebihan penilaian potofolio juga memiliki beberapa kelemahan.
Berikut adalah beberapa kelemahan penilaian portofolio.
a.       Memerlukan waktu lebih banyak dibandingkan dengan tes biasa
b.      Tingkat reliabilitas rendah. Tingkat reliabilitas yang rendah dalam arti penilaian portofolio tidak adapat menjamin keajegan hasil penilaian. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian, baik dari alat ukurnya, faktor anak dan faktor-faktor lain. Misal, seorang anak diberi tugas mewarnai gambar. Jika diberikan tugas yang sama pada lain waktu pasti hasilnya akan lebih baik, karena tugas itu merupakan tugas yang diulang.
c.       Walaupun dalam pendekatan ini mengarah pada penilaian proses dan hasil, tetapi ada kecenderungan bahwa penilaian lebih terfokus pada hasil, karena pengoleksian hasil belajar lebih mudah dibandingkan dengan proses.

5.          Portofolio dalam Sistem Penilian
Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, misalnya apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan atau masih perlu perbaikan dan penyempurnaan.
Penilaian dalam proses pembelajaran antara lain sebagai kegiatan menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar peserta didik yang dapat dipercaya untuk perbaikan program. Oleh karena penilaian juga berfungsi membantu guru untuk merencanakan kurikulum dan program pembelajaran, maka kegiatan penilaian membutuhkan informasi yang bervariasi dari setiap individu dan atau kelompok peserta didik serta guru. Penilaian dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan catatan yang diperoleh melalui pertemuan, observasi, portofolio, proyek dan produk,ujian,  serta hasil interview dan survei.
Penilaian juga merupakan proses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta dan membuat pertimbangan dasar yang profesional untuk mengambil kebijakan terhadap sekumpulan informasi, yaitu informasi tentang peserta didik yang diperoleh melalui penilaian portofolio, projek, dan produk serta ujian.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan suatu penafsiran dari fakta-fakta yang diperoleh dengan berbagai cara, untuk mengetahui tingkat pencapaian kurikulum, perkembangan peserta didik, kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, yang akan dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan. Portofolio merupakan salah satu cara/alat untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang perkembangan anak.
6.          Landasan Penilaian Portofolio
          Portofolio merupakan salah satu cara/alat dalam sistem penilaian yang dilandasi oleh berbagai pemikiran berikut.
a.     Membelajarkan Kembali.
Salah satu tujuan dari kegiatan penilaian adalah mencari informasi tentang pengalaman belajar anak didik dan informasi tersebut berfungsi sebagai balikan untuk membelajarkan mereka kembali.
       Sebagai contoh : Seorang guru menemukan seorang anak yang menunjukkan prestasi belajar yang kurang memuaskan, maka tentu muncul dalam pikiran guru tersebut, mengapa hal itu terjadi. Kemudian guru mencari informasi dari berbagai sumber. Informasi tersebut dapat berupa catatan perilaku harian, tugas-tugas anak yang lain, dan informasi lain yang dapat memberi penjelasan tentang kemungkinan penyebab anak tersebut berprestasi rendah.
Semua informasi yang diperoleh kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut guru membuat kesimpulan mengapa anak tersebut tidak berhasil dengan baik dalam mewarnai gambar. Jika hasil analisis menunjukkan bahwa anak tersebut tidak bekerja dengan sungguh-sungguh, dan banyak bercanda, maka guru dapat mengambil keputusan untuk mengendalikan kondisi lingkungan, saat anak mewarnai gambar. Misalnya : menempatkan anak agak terpisah dari teman-teman yang juga suka bercanda  atau mengganti objek gambar yang diwarnai dengan gambar yang diminati anak. Inilah makna portofolo dalam membelajarkan kembali (re-edukasi).
b.     Merefleksi Pengalaman Belajar
Dengan penilaian portofolio, guru dan anak dapat merefleksi (merenung) berbagai hal yang terkait dengan program dan pengalaman belajar, dan dengan penilaian menggunakan portofolio anak diajak untuk menilai kembali berbagai proses dan hasil belajarnya. Mereka diajak merenungkan sesuai dengan kemampuan mereka untuk mengingat kesalahan dan kesulitan belajar di masa lampau agar tidak terulang lagi pada masa yang akan datang. Pertanyaan yang dapat diajukan misalnya : kegiatan apa yang disukai/tidak disukai anak; mengapa kegiatan tersebut disukai/tidak disukai; kesulitan apa yang dirasakan anak terhadap kegiatan yang tidak disukai tersebut, dan sebagainya.

7.          Prinsip Dasar Penilaian Portofolio
Penilaian berbasis portofolio mengacu pada beberapa prinsip dasar penilaian. Prinsip-prinsip dasar penilaian tersebut menurut Dasim, meliputi : penilaian proses dan hasil, penilaian berskala dan sinambung, penilaian yang adil, dan penilaian implikasi sosial belajar. Berikut penjelasan dari masing-masing prinsip-prinsip dasar penilaian tersebut.
Prinsip Penilaian Proses dan Hasil
         Penilaian berbasis portofolio menerapkan prinsip penilaian proses dan hasil. Penilaian pada proses belajar dapat dilihat dari catatan perilaku harian atau catatan anekdot mengenai sikap anak dalam belajar, antusias anak dalam mengikuti pelajaran, dan sebagainya. Aspek lain dari penilaian proses misalnya menilai tugas-tugas terstruktur yang diberikan guru. Penilaian proses dapat juga dilakukan terhadap laporan aktivitas anak di sekolah.
Prinsip Penilaian Berkala dan Sinambung
       Penilaian berkala adalah penilaian yang dilakukan berdasarkan satuan waktu yang ditetapkan, misalnya mingguan, kuartalan, semesteran, dan sebagainya. Sedangkan sianambung dapat diartikan bahwa antara kegiatan penilaian ke dua dan seterusnya merupakan lanjutan dari kegiatan penilaian sebelumnya. dilanjutkan dengan kegiatan penilaian tahap berikutnya. Tujuan dilakukannya penilaian secara berkala adalah untuk memudahkan mengorganisasikan hasil-hasilnya, sedangkan tujuan dilakukannya secara sinambung adalah untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan pengalaman belajar peserta didik.
Prinsip Penilaian yang Adil
        Penilaian terhadap anak sebaiknya dilakukan dengan  memperhatikan kondisi dan perbedaan individual masing-masing anak. Penilaian yang adil juga harus dilakukan terhadap produk dan prosesnya. Hal tersebut perlu dilakukan dikarenakan mungkin saja anak tidak tidak dapat menghasilkan produk yang baik, walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu dalam penilaian portofolio, usaha anak (proses) tersebut juga harus diperhitungkan dalam penilaian.
         Keuntungan lain dari penilaian proses antara lain, guru dapat memberikan bimbingan seketika tanpa harus menunggu anak selesai bekerja.
 Prinsip Penilaian Implikasi Sosial Belajar
        Apa yang dilakukan anak-anak dalam kegiatan belajar yang dikemas dalam bentuk permainan, harus tercermin dalam kehidupan anak di luar kegiatan belajar. Misalnya, tujuan dalam permainan Ular Naga adalah mendidik anak untuk kerjasama dengan orang lain dan melatih kekompakan. Di luar kegiatan belajar dapat kita amati apakah pesan yang terbungkus dalam permainan tersebut  mempunyai dampak yang nyata dalam kehidupan anak dengan sesama teman. Apakah anak-anak dapat bekerjasama dalam kegiatan yang lain.

8.          Indikator Penilaian
          Indikator penilaian adalah unsur-unsur pokok yang dapat menjelaskan kemampuan peserta didik setelah menyelesaikan satu satuan pendidikan tertentu. Pengertian hasil belajar tidak hanya berwujud bendawi yang nampak, namun dapat pula berbentuk gejala.
9.          Pengorganisasian
Pengorganisasian penilaian portofolio, mencakup 4 tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, penyimpanan, dan penggunaan. Sedangkan menurut Asmawi Zainul, pelaksanaan asesmen portofolio meliputi tahap-tahap : persiapan, pelaksanaan, dan tahap penilaian.[8]


BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A.         simpulan
            Evaluasi adalah suatu proses di mana kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan patokan-patokan tertentu,patokan itu yang mengandung baik dan buruk,memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat.
      Tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut;
1.     Untuk mengetahui kemajuan anak didik setelah peserta didik menyadari selama jangka waktu tertentu.
2.     Untuk mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama jangka waktu tertentu.
            Teknik Evaluasi adalah suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang dalam melakukan sesuatu.Berarti teknik evaluasi adalah suatu cara yang ditempuh oleh seseorang dalam mengadakan evaluasi. Ada dua teknik evaluasi hasil belajar peserta didik yaitu teknik tes dan non tes.  Pelaksanaan asesmen portofolio meliputi tahap-tahap : persiapan, pelaksanaan, dan tahap penilaian

B.         saran
Dalam melakukan evaluasi hendaklah harus menggalakan kejujuran peserta didik agar tidak membuka buku atau mencontek,agar diperoleh hasil evaluasi hasil belajar peserta didik yang benar-benar sesuai dengan kemampuan peserta didik.



DAFTAR PUSTAKA

Ali Imron,2012.Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara

Rusyan,T.1993.Evaluasi Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung:Bina Budaya



[1] Ali Imron,Prof.Dr.2012.Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara hal.118
[2] Ibid hal.118
[4] Rusyan,T.1993.Evaluasi Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung:Bina Budaya
[5] Ibid hal.120
[6] Ibid hal.123
[7] Ibid hal.129

Tidak ada komentar:

Posting Komentar