Senin, 26 Mei 2014

META ANALISIS BUKU




DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
ENDANG
ENTAP
SUKIRAH
DEWI RAHAYU
ARISANTI MUARA KASIH
PARLINA SUSI SISWANTI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2014



KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
          Meta analisis ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Dosen Mata Kuliah Paradigma Baru dalam Pendidikan yaitu Dr. H. Hurip Danu Ismadi, M.Pd, selain itu juga untuk menginformasikan wawasan baru bagi rekan sejawat.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula penulis yang hanya manusia biasa yang berusaha memberikan hal terbaik yang penulis bisa. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar penulis dapat lebih baik lagi di kemudian hari.
Penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan pada semua pihak yang telah membantu tersusunnya tugas ini, semoga menjadi amal kebaikan dan mendapatkan pahala dari Tuhan yang Maha Esa. Aamiin.
Semoga  dapat bermanfaat bagi pembaca.
         
Bogor,      April  2014


Penulis



BAGIAN 1
DI SANAKAH MASA DEPAN PENDIDIKAN?

Pendidikan “milenium baru” dan “digital”
Pada tahun 1998, teknologi mulai “menyerang” dan hampir di setiap rumah memiliki perangkat teknologi, seperti komputer. Anak-anak mulai menggunakan komputer sekadar untuk bermain games. Lama kelamaan, muncullah pemikiran agar teknologi ini digunakan di dunia pendidikan pada masa mendatang.
Pertama, anak-anak menggunakan teknologi digital di luar sekolah, bahkan terkadang tidak mengikuti kurikulum yang ada. Mereka mengeksplor sendiri, menyebarkan informasi antar teman, saudara dan keluarga.
Kedua, meskipun retorika tentang perubahan generasi yang muncul dari paparan teknologi digital, tetap saja para muda-mudi menggunakan teknologi untuk tujuan yang berbeda. Ada yang benar-benar memanfaatkan untuk pendidikan, adapula yang sekadar bermain-main. Orang yang mengerti teknologi belum tentu menjadikannya kreatif, berpikir kritis, adapula yang justru menjadi anti sosial, bahkan bodoh. Selama dua dekade berikutnya, kita perlu memperhatikan banyak untuk perbedaan antara individu dalam kelompok usia yang sama seperti yang kita akan ke perbedaan antara generasi. Dan kita perlu mengakui bahwa lanskap pembelajaran informal adalah ruang di mana pola-pola yang ada ketidaksetaraan terstruktur sekitar etnis, jender, modal pendidikan dan pendapatan terus dimainkan.
Ketiga, sementara ada keragaman signifikan dalam jenis partisipasi, ada beberapa kegiatan yang orang-orang muda cenderung tersandung atau menjadi ahli tanpa dorongan eksplisit dan pelajaran. Perkembangan matematika dan scientific pemahaman misalnya, muncul lebih jarang di laporan kegiatan online anak-anak dari pengembangan literasi baru. Pada saat yang sama, perkembangan kemahiran penting juga tampaknya membutuhkan lebih banyak dukungan. Sebagai contoh, pembacaan kritis terhadap informasi secara online atau  persepsi lingkungan digital sebagai produk yang dirancang, dan karena itu terbuka untuk mendesain ulang, mungkin memerlukan pengajaran eksplisit dan dorongan bagi kaum muda untuk berpindah dari peran peserta dalam ruang digital untuk pembaca yang kritis dan aktif.
Isu yang lebih penting adalah kemungkinan bahwa peningkatan visibilitas dan jangkauan praktik pembelajaran informal mengancam untuk memperdalam perpecahan antara budaya pembelajaran informal yang berbeda kelompok anak muda di luar sekolah. Tantangan pendidik yang akan dihadapi kemudian adalah bukan bagaimana cara belajar teknologi para generasi baru, tetapi memutuskan bagaimana merespon pengalaman yang berbeda dalam pembelajaran di luar ingkungan sekolah. Ini adalah masalah yang sangat lama dalam bentuk baru.

Persaingan dan Fragmentasi
Kini terlihat adanya ketidakpuasan terhadap pendidikan, banyak anak yang bersekolah namun merasa depresi, kecemasan diri, frustasi, suka menyakiti diri sendiri sehingga tingkat stres di usia muda meningkat. Mereka tidak merasakan pendidikan yang menyenangkan. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat ketahanan diri mereka. Pendidikan pun mulai dipertanyakan. Apakah pendidikan hanya digunakan untuk sarana menghasilkan uang dan meninggikan rating suatu negara? Hal ini membawa dampak pada perluasan kurikulum dan pendidik mulai kehilangan profesionalitasnya. Salah satu konsekuensi penting dari ini adalah  perubahan fokus pendidikan yang tadinya fokus negara menjadi kewajiban setiap sekolah. Orang tua dan pendidik semakin menginginkan yang terbaik, sehingga banyak yang lebih memilih untuk menjalani pendidikan sendiri (home schooling). Orang-orang kaya mampu menyekolahkan mereka di sekolah yang terbilang baik seperti sekolah hutan dan Montessori. Sedangkan kalangan menengah ke bawah, harus puas dengan mengikuti sekolah-sekolah yang tergolong biasa. Hal ini dapat juga menjadikan kesenjangan sosial semakin terlihat jelas, antara si kaya dan si miskin.
Namun, kini, banyak Universitas yang sudah mengadakan pendidikan secara online, sehingga siapapun berkesempatan untuk menjalani pendidikan tanpa memandang status. Hal ini sangat membantu untuk menjangkau segala kalangan dalam mengeyam pendidikan.

Sebuah Ekologi Baru Pendidikan
Sebagian besar institusi pendidikan publik, khususnya tingkat Universitas telah menerapkan belajar online yang terbuka, bukan hanya untuk mahasiswanya, tetapi untuk khalayak banyak yang ingin mendapatkan pendidikan. Bahkan mahasiswanya lebih banyak belajar dari online daripada di kampusnya sendiri. Kini universitas mulai meningkatkan kinerjanya agar pelayanan online semakin baik. Bahkan kini banyak beredar video tutorial di Youtube, yang dapat diakses kapan saja dan dari mana saja.
Pengembangan lanskap pendidikan online, meningkatkan visibilitas
dan aksesibilitas pendidikan rakyat, dan skrip berubah untuk pelayanan publik memiliki potensi untuk membuka hubungan baru antara sekolah dan masyarakat.


Belajar dan Bekerja
Ada hubungan timbal balik antara pendidikan dan pekerjaan. Dunia kerja melakukan pula peningkatan pendidikan bagi karyawannya, dan para peserta didik melakukan training pada perusahaan-perusahaan. Hubungan antara sekolah dan industri menjadi lebih kompleks, sekolah dipandang sebagai sumber daya untuk penciptaan pengetahuan yang bermanfaat secara ekonomis dan kekayaan intelektual.

Sekolah yang Menghilang?
Pemandangan pendidikan menjadi sangat kompleks. Ini terdiri dari profesional pendidik yang bekerja di sekolah-sekolah dan universitas, itu terdiri dari masyarakat dan rakyat pendidik berbagi keahlian mereka untuk komunitas lokal mereka dan lebih luas.
Lanskap kompleks ini membawa risiko untuk profesional pendidikan yang akrab dari sektor lain, seperti kasualisasi kerja dan pengenalan persaingan bagi para profesional dari sekadar kesenangan. Hal ini juga menyerukan untuk sebuah reimagination sekolah. Salah satu saran adalah untuk memikirkan kembali sekolah sebagai 'memobilisasi jaringan', mampu menarik bersama-sama dan memanfaatkan beragam sumber daya pendidikan untuk siswanya, lembaga mobilisasi tersebut akan melihat dirinya bukan sebagai lembaga pendidikan tradisional -satu-satunya situs pengetahuan dan otoritas- tetapi sebagai sarana yang siswa dapat diaktifkan untuk berpartisipasi dalam dan memobilisasi komunitas-komunitas belajar.



Dalam Pertahanan Sekolah
Sekolah berusaha untuk memberikan pelayanan kepada jutaan pribadi yang berbeda, bukan hanya menekankan pada transfer ilmu pengetahuan. Mengapa kita harus mendebatkan masalah sekolah? Padahal setiap orang berhak mengembangkan diri sesuai dengan potensinya masing-masing.
Mengingat masalah ini, lebih baik untuk membayangkan kembali dan memikirkan kembali peran sekolah daripada untuk memberitakan malapetaka yang akan datang. Tentu saja, kekhawatiran ini juga menyarankan pada kita bahwa kita perlu untuk melihat keras panjang di sekolah apakah hidup sampai mereka tanggung jawab di daerah-daerah; apakah, misalnya, mereka benar-benar bertindak sebagai kuat
memaksa untuk melawan ketidakadilan, apakah praktek profesional mereka benar-benar mendorong berbagi pengetahuan, apakah mereka benar-benar memungkinkan masyarakat untuk membangun pengetahuan dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk membayangkan masa depan yang lebih baik dan bekerja untuk
membangun mereka.








BAGIAN II
SEBUAH KONTRAK GENERASI BARU

Model Standar dari Masa Kanak-kanak
Masa kanak-kanak adalah masa emas, anak mudah memahami dan menerima apa yang diajarkan orang dewasa. Anak merupakan investasi masa depan, sehingga perlu dijaga dan dirawat dengan baik perkembangannya. Banyak yang memandang anak-anak “kurang matang” “tidak dewasa”, memang itulah kenyataannya, karena itu anak memerlukan model yang tepat dan sesuai bagi mereka.

“Digital” dan “Pembelajar Seumur Hidup”
Pergantian abad, menyebabkan perusahaan berlomba dalam menyediakan teknologi, karena banyak pula anak-anak yang mulai mengenal teknologi (permainan digital), maka inilah yang membuat industri digital maju. Kemajuan sangat besar sehingga anak-anak dapat mengenal dunia digital dengan demikian cepatnya.
Awalnya digital dikembangkan untuk sarana pendidikan anak-anak, namun yang anak tahu adalah bagaimana bermain-main melalui sarana tersebut, ini harus dijadikan pembelajaran juga bagi para guru agar dapat menyajikan teknologi dengan semestinya sehingga essensinya benar-benar tercapai.
Tidak hanya bagi anak-anak, pengadaan teknologi juga harus tepat sasaran pada orang dewasa, karena pada dasarnya manusia belajar sepanjang hayatnya.

Populasi dan Keluarga Kecil
Dengan menurunnya tingkat kesuburan, banyak manula, sehingga tidak punya cukup waktu untuk bersua dengan cucunya, membuat adanya jarak. Dengan banyaknya lansia, tingkat kelahiran menurun, karena menurunnya tingkat kesuburan, hal ini membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka dengan teman sebaya dibanding dengan orang tua, kakek, nenek dan keluarga mereka. Kebanyakan dari mereka telah memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dengan keluarganya.

Salesman, Pendisiplin atau Pesaing : yang Mana Peranan Orang Dewasa?
Anak-anak dan remaja dinilai lebih menguasai teknologi, bahkan lebih cepat daripada yang diajarkan gurunya. Sepertinya ada perbedaan yang nyata dalam pemerolehan akses teknologi, suara anak tidak terdengar karena adanya anggapan yang tidak memadai, anak kehilangan hak mereka untuk berpendapat, hal ini menimbulkan pemisahan kalangan anak dengan dewasa. Apakah orang dewasa berperan sebagai pengenal kepada anak, ataukah pesaing dalam hal itu?

Kontrak Baru Antar Generasi
Top of Form
Tak satu pun dari lintasan ini diinginkan atau berkelanjutan. Semuanya hadir risiko serius bagi orang-orang yang tergantung pada model standar yang ada dari masa kanak-kanak atau kontrak antargenerasi yang ada untuk menyediakan hubungan perawatan dan dukungan. Dalam semua ini, anak-anak dan orang dewasa yang sudah paling rentan mungkin paling menderita. Ide dewasa sebagai salesman mengasumsikan bahwa semua anak muda memiliki sumber daya untuk mendukung informasi pengambilan keputusan, tidak memberikan sumber daya dan dukungan untuk anak tidak mampu 'bekerja sistem. Disiplin dewasa cenderung keistimewaan nilai-nilai, perilaku dan pengetahuan yang sudah
melestarikan kelompok dominan dan kepentingan, dan untuk menawarkan keamanan dengan biaya  hak asasi manusia. Model kompetitif mengikis hubungan perawatan yang penting untuk melindungi yang paling rentan, baik muda atau tua.
Kita perlu menciptakan lingkungan belajar yang kolabor, artinya dalam suatu kelas, tidak hanya berisi generasi muda, atau generasi tua saja, kita perlu suasana pendidikan yang menggabungkan antar generasi, agar bisa saling melengkapi satu sama lain. Dengan demikian, kita akan mulai membuat hubungan dan lembaga yang dapat mendukung multi-generasi.













BAGIAN III
MENJADI MANUSIA

Meningkatkan Evolusi?
Teknologi yang semakin canggih tidak hanya membawa dampak pada dunia pendidikan, tetapi juga bagi dunia kesehatan. Orang mulai berpikir untuk “memperbaiki” tubuhnya, gaya hidup, diet, bahkan beberapa operasi yang pada masa lampau dianggap sangat mustahil. Kini dengan kemajuan yang ada, manusia bahkan bisa mengganti matanya yang rusak dengan kamera berresolusi tinggi. Tubuh manusia mulai “terisi” dengan kecanggihan-kecanggihan teknologi.

Manusia yang Tak Bisa Lupa
Telepon genggam adalah perangkat kecil yang bisa disebut “super”, karena dengan benda sekecil itu, kita dapat mengakses internet, menangkap gambar dengan aplikasi kameranya, merekam vidio momen-momen yang penting, bahkan data-data kita dapat tersimpan di dalamnya. Kita tidak akan kesulitan dalam mengingat hal penting, karena telah tersimpan di sana. Kita makin mudah dalam memperoleh informasi, tak hanya itu, kita sendiripun dapat berbagi dengan orang lain, yang telah kita kenal maupun belum.

Ketika Biologi Bertemu Komputerisasi
Ilmu kedokteran yang berkembang, membuat manusia mengaitkan biologi dengan komputer. Contoh penggunaannya adalah pada cara tes DNA, kemudian perkembangan teknologi pada mikroskop. Tampaknya sangat mustahil memindahkan informasi dari dalam tubuh manusia menjadi gambaran di komputer, namun itulah teknologi, kini segala sesuatu sudah lebih mudah.

Penanggulangan
Teknologi yang canggih ternyata membawa dampak negatif, yaitu kita dapat kehilangan saat-saat berharga dengan orang-orang terdekat (secara nyata) karena kita sudah dapat menelpon, video call, dan lain sebagainya (dunia maya).
Bahkan ada sekumpulan penyandang tuna rungu merasa bahwa hidup mereka lebih baik ketika tidak bisa mendengar ketimbang ketika memakai alat bantu pendengaran, kaena secara tak langsung hal itu menutupi siapa mereka sebenarnya.

Keanekaragaman dan Saling Ketergantungan
Pendidikan, dalam situasi seperti ini, tidak hanya menghadapi manusia, antara orang dewasa dan anak, antara guru dan siswa, dengan tujuan meningkatkan kapasitas siswa untuk mencapai otonomi.
Ini juga merupakan pertemuan yang memiliki sebagai tujuan terbuka dan refleksi pada sumber daya - manusia, budaya dan teknologi - yang dapat
dibawa menyongsong pendidikan. Dengan demikian, pendidikan
berorientasi pada pemahaman pelaku dan jaringan yang sudah atau berpotensi tersedia sebagai sumber daya untuk memanfaatkan layanan data yang dapat diakses anak, rekan-rekan mahasiswa secara teratur mengutarakan pengalaman yang mereka miliki, alat-alat yang tersedia, masyarakat yang berpartisipasi dalam pendidikan antara individu jaringan menjadi salah satu cara memahami terbaik sumber daya tersebut dapat dimobilisasi, dan di mana mereka perlu pemahaman yang lebih besar. Dalam konteks ini, peran sekolah adalah untuk membuat terlihat multi dan beragam pengalaman bahwa siswa yang dibawa ke sekolah, untuk menunjukkan bagaimana perbedaan antara anak-anak dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun kapasitas semua anak-anak, memobilisasi dan membangun jaringan sumber daya yang kuat, dan untuk membuat sumber daya jaringan yang lain memiliki akses yang dibutuhkan untuk membangun masa tertentu. Dalam konteks ini, sekolah menjadi demokratis ruang yang dirancang untuk memungkinkan orang-orang dengan sumber daya yang berbeda untuk berbicara, belajar dari dan
bekerja dengan satu sama lain. Hari ini, sebagai siswa masuk sekolah dengan semakin beragam berbagai sumber daya sosio-teknis, karena mereka dan guru memiliki akses ke farmasi tumbuh perangkat tambahan kognitif atau kontrol farmakologis pada perilaku, kebutuhan untuk bekerja menuju pembentukan sebuah pertemuan pendidikan
yang membuat sumber daya ini terlihat beragam dan bekerja secara aktif untuk mengatasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang mereka dapat menyebabkan, semakin mendesak.









BAGIAN IV
KOLEKTIF, PERWUJUDAN DAN BAHAYA PENDIDIKAN

Mengubah praktik sosio-teknis selalu mengubah sumber daya yang kita miliki untuk pembelajaran, dan selama 30 tahun terakhir telah sekitar penyerapan dan desain  teknologi yang perdebatan signifikan tentang kemampuan pendidikan untuk belajar beradaptasi dengan 'masa depan' telah dilakukan. Dari 1980 sampai sekarang, memanfaatkan teknologi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik telah menjadi strategi politik untuk beradaptasi dengan perubahan sosio-teknis, dan telah menjabat sebagai  'Pendidikan untuk Modernisasi
Abad Dua puluh'. Pendekatan ini, bagaimanapun, cenderung untuk melihat hubungan pendidikan terhadap perubahan sosio-teknis sebagai masalah teknis dan khusus,  berkaitan dengan mekanisme dan metode pembelajaran daripada mempengaruhi tujuan yang lebih luas dari pendidikan.

Kemampuan Kolektif
Lanskap informasi digital tidak mengganggu ketenangan penting asumsi tentang bagaimana kita menghargai informasi dan menghasilkan pengetahuan. Salah satu bentuk penghargaan kita, misalnya, menstabilkan asumsi tentang siapa yang mampu menghasilkan pengetahuan yang berharga karena itu membuat lebih mudah bagi siapa saja untuk menemukan ruang di mana keahlian khusus dan minat dapat berkembang ( akan selalu ada sebuah forum yang terkait dengan minat Anda ). Digitalisasi informasi juga membuatnya tersedia dalam bentuk yang memungkinkan untuk menjadi mudah dicari dan digunakan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan dan niat yang
mungkin sama sekali berbeda dari niat orang-orang yang dihasilkan Informasi di tempat awal, sehingga memperluas lingkup aplikasi potensial dari setiap data. Berapa banyak informasi yang berharga tidak ditentukan oleh sumber tetapi dengan kapasitas yang akan digunakan dalam konteks tertentu. Kita bisa memikirkan Web sebagai ruang di mana nilai kontingen informasi. Berapa banyak 'pengetahuan yang berharga dalam lingkungan ini dijawab tidak dengan daftar informasi penting tetapi dengan pertanyaan - siapa? Kapan? dalam konteks apa ? dan untuk tujuan apa ? Dalam konteks ini, sebagai filsuf Pierre Levy berpendapat , " tidak ada yang tahu segalanya, semua orang tahu sesuatu , semua pengetahuan berada di kemanusiaan”.

Berpikir dengan Tubuh
Kemajuan yang terjadi ini benar-benar luar biasa, kita tidak hanya dapat membuat khayalan, gambaran luar biasa mengenai suatu benda, namun kita juga dapat mewujudkannya menjadi nyata. Ketika kita dahulu merasakan bayi dalam kandungan dengan perasaan belaka, kini dapat dilakukan USG, kita dapat melihat perwujudan bayi tersebut di dalam layar. Ide-ide yang ada bukan hanya dapat digambarkan, namun juga dapat segera terwujudkan.
Kita bisa menggenggam dunia bila kita mahir, maksimalkan segala potensi kita, gunakan akal pikiran serta tubuh untuk menunjang perwujudannya.

Dari Penyaringan ke Integrasi
Informasi yang beredar memang sangat beragam, namun apakah semuanya benar? Kita tidak dapat memastikannya. Ketika dibuat grup-grup tertentu yang memiliki kesamaan visi misi, sehingga dapat saling berbagi informasi yang relevan dengan mereka, belum tentu berita benar. Bahkan ketika kita mengetikkan kata kunci di google, belum tentu yang muncul berkaitan dengan yang kita butuhkan. Ternyata penyaringan sangatlah penting. Dengan kemajuan yang ada, kita bahkan lebih memercayai mesin daripada orang. Kita berkomunikasi lewat internet, telepon, dan lain sebagainya. Kita tidak lagi berkomunikasi dengan manusia, seolah mesin-mesin itu menjadi pengganti “diri” kita. Merekalah yang aktif dalam mengelola interaksi kita. Kita tidak rasional, terlepas pengguna sistem informasi tersebut. Sebaliknya, kita terintegrasi dengan mereka, kita bekerja sama dengan mereka dan kita telah menyerahkan kepada mereka berbagai macam fungsi yang sebelumnya kita ambil untuk diberikan sebagai bagian dari tanggung jawab kita sendiri.
Bekerja dengan teknologi ini tidak hanya berarti 'menggunakan' jaringan yang bertindak sebagai platform atau panggung netral untuk kecerdasan manusia. Sebaliknya, kami bekerja dan terintegrasi dengan jaringan yang menggunakan cara yang berbeda dari
kita memecahkan masalah dan 'berpikir' tentang sesuatu. Kecerdasan kolektif global kami sedang berkembang, maka, bukan hanya manusia, mesin juga. Apakah manusia atau kecerdasan mesin menimbulkan risiko terbesar, bagaimanapun masih ada beberapa perdebatan.

Hubungannya dengan Bahaya Pengetahuan
Praktik-praktik sosio-teknis yang muncul dari penggunaan sistem komputasi yang kompleks  meningkatkan beberapa kekhawatiran di antara mereka yang akrab dengan teknologi. Khususnya sistem jaringan interkoneksi sosio-teknis, disebut sistem sistem. Sistem ini sistem mendukung berbagai kesehatan, keuangan dan sistem informasi pemerintah, banyak yang tidak pernah dirancang untuk bekerja dengan satu sama lain, banyak yang telah diprogram untuk menjadi mengelola diri dan perbaikan diri. Ada kekhawatiran meningkat bahwa kita tidak memiliki strategi dan proses di tempat untuk berpikir melalui apa artinya tergantung pada dan bekerja dengan sistem ini.
Dengan sistem yang kompleks seperti itu, tidak hanya mungkin bahwa kita tidak sepenuhnya memahami bagaimana mereka bekerja, tapi kami mungkin tidak dapat bahkan tahu bahwa mereka tidak bekerja sampai mereka gagal. Devolusi tanggung jawab untuk mesin, bagaimanapun, tidak hanya meningkatkan pertanyaan tentang apakah kita tahu bagaimana mengelola dan mengendalikan Hasil dari sistem. Sebaliknya, pertanyaan moral dan etika yang juga mengangkat tentang apa yang kita harus dan tidak harus diberlakukan untuk aktor-aktor non-manusia.

Kearifan, Tanggung Jawab dan Multiliterasi
Kita tidak pernah tahu kurikulum macam apa yang akan digunakan di masa mendatang, yang terpenting adalah menumbuhkan kearifan, tanggung jawab dan multiliterasi pada peserta didik.

Kearifan
Kearifan adalah tentang kemampuan untuk menilai tidak hanya kualitas informasi tradisional (kepercayaan, keandalan dan sebagainya) tetapi yang lebih penting, untuk menilai hubungan informasi ke informasi lain, untuk tujuan Anda sendiri dan kepentingan, dan untuk konteks di mana ia digunakan. Dalam kata lain, kearifan adalah atribut yang kita butuhkan ketika kita menyadari bahwa masalah utama yang kita hadapi dalam kaya lanskap digital tidak terutama 'penyaringan' masalah tapi masalah 'relasional', masalah menilai nilai terhadap konteks.

Multiliterasi
Perkembangan modalitas lanskap digital, meliputi audio, visual,
berbasis teks, haptic, musik dan gestural komunikasi
membutuhkan kelancaran (mahir). Untuk menjadi 'melek' dalam lingkungan ini, harus mampu memodelkan, bereksperimen, untuk memvisualisasikan, memverbalisasi, untuk menulis dan audio visual (antara banyak hal lainnya). Mahasiswa yang 'melek', pekerja atau warga negara harus menyambung kembali pikiran dan tubuh, untuk melancarkan antara bekerja di depan mata atau suara, simulasi atau bercerita.

Tanggung Jawab
Sebuah pendidikan yang memelihara tanggung jawab memelihara pengakuan atas batas-batas pemahaman kita tentangalat kita”, sistem dan jaringan. Hal ini mendorong eksplorasi konsekuensi yang tidak diinginkan, titik kritis, sistem yang kompleks. itu mendorong pemeriksaan dari potensi dampak terhadap orang lain, cara
di mana kita mengelola, beredar dan mengendalikan arus informasi jaringan pusat kami. Sebuah pendidikan tanggung jawab berarti, oleh karena itu, melihat pengetahuan sosio-teknis kami berkembang sebagai produk pilihan dan niat bukan sebagai sesuatu yang tak terelakkan dan kekuatan tak terbendung.





BAGIAN V
PIKIRKAN KESENJANGAN

Dua dekade berikutnya menimbulkan pertanyaan menarik tentang hubungan antara dewasa dan anak-anak, tentang hubungan antara manusia dan mesin, tentang cara di mana kita mengelola tantangan keanekaragaman radikal dan informasi surplus. Perdebatan tentang implikasi dari perubahan sosio-teknis atas dekade mendatang karena itu tidak dapat diperas ke dalam sempit berperan Perdebatan ekonomi yang telah mendominasi retorika publik tentang 'melengkapi sekolah untuk abad kedua puluh satu 'untuk menghasilkan ' tenaga kerja di hari esok'. Jelas, keduanya lebih untuk pendidikan dan lainnya kontur potensi sosial dan
perubahan teknologi selama beberapa dekade mendatang.
Meskipun dunia yang lebih luas, namun,  jika kita telah belajar sesuatu dari beberapa tahun terakhir, itu adalah bahwa lanskap ekonomi juga merupakan situs yang mendalam, perubahan yang sangat penting bagi kehidupan pribadi kita,  kehidupan keluarga dan pelayanan publik. Terlebih lagi, kerja merupakan komponen penting  kesejahteraan dan sarana penting untuk membangun sosial dan modal ekonomi. Oleh karena itu penting untuk menjelajahi beberapa visi yang sangat bertentangan berjangka ekonomi yang muncul dari analisis kontemporer hubungan antara perubahan teknologi dan ekonomi.
Dalam pemetaan ini visi bersaing berjangka ekonomi menjadi jelas bahwa
retorika publik kesejahteraan universal dalam ekonomi pengetahuan global adalah sangat optimis dan semakin tidak masuk akal akun di masa depan. tantangan untuk pendidikan dan pendidik, karena itu, adalah untuk memeriksa sumber daya apa yang kita miliki di tangan dan sumber daya apa yang muncul perkembangan sosio-teknis dapat ditawarkan, untuk membangun visi alternatif kuat dan dapat dicapai dari masa depan yang akan berkelanjutan dan adil bagi semua siswa di masyarakat kita.

Lembaga yang Tak Terhitung
Dengan area yang luas, tentu saja di dalamnya terdapat banyak lembaga. Lembaga kesehatan, pendidikan, sains, industri. Dengan banyaknya lembaga tersebut, maka harus ada strategi  untuk mampu bersaing dan menjadikannya lebih unggul dibanding yang lainnya.

Polarisasi Radikal
Perkembangan ini membuka ke daerah persaingan global pasar tenaga kerja yang sebelumnya telah cukup dilindungi: desainer, penemu, peneliti
dan profesional di berbagai industri sekarang menemukan diri mereka dalam kompetisi dengan rekan-rekan mereka, bekerja kurang, di seluruh dunia. Ide bahwa hanya ada begitu banyak pekerjaan pengetahuan 'kreatif' untuk berputar adalah naif (kegiatan tersebut juga dapat berkembang biak peluang baru dan kegiatan) dan gagasan bahwa investasi dalam kreativitas manusia, penelitian dan inovasi hanya dari nilai ekonomi yang kompetitif juga menghadap nya potensi untuk meningkatkan kualitas hidup untuk semua orang. Meskipun demikian, pengembangan kompetisi internasional untuk keterampilan tinggi bekerja dalam iklim neoliberal ekonomi pasar bebas merusak kepercayaan dalam asumsi tentang -keterampilan tinggi, masa depan-upah tinggi.
Lintasan menuju polarisasi digemakan oleh pasar tenaga kerja lainnya analisis yang melihat pertumbuhan tingkat tinggi pekerjaan manajerial dan profesional, lekukan keluar dari pekerjaan tingkat menengah dan pertumbuhan dalam apa yang sering pekerjaan dengan bayaran di berbagai bidang seperti peduli, layanan pribadi , ritel dan pariwisata peran. Kesenjangan antara tubuh besar tenaga kerja kurang dibayar dan tubuh kecil bakat global elit tampaknya semakin besar.
Sejumlah faktor lain juga mengintensifkan lintasan ini menuju polarisasi. Geografi dan mobilitas, misalnya, memainkan peran penting dalam membuat lebih sulit untuk naik 'tangga kerja'. Kota-kota semakin bertindak sebagai magnet untuk industri dan lapangan kerja dengan upah yang lebih tinggi. Kota-kota juga, bagaimanapun, membawa perumahan dan transportasi mahal biaya bagi banyak orang. Geografi yang paling penting bagi mereka dengan keterampilan yang miskin cenderung untuk mencari dan dapat mengambil pekerjaan di wilayah yang luas.
Polarisasi radikal berjangka muncul dari lintasan di mana tingkat persaingan internasional dan intra-nasional untuk status tinggi, bernilai tinggi pekerjaan ekonomi pengetahuan mengaburkan pertimbangan yang lebih luas dari permintaan terus untuk pekerjaan biasa mampu membayar upah layak bagi semua orang.

Pemecahan : Jurang Abad Dua Puluh Satu
Ada komentator lain, bagaimanapun, yang berpendapat bahwa bahkan perkiraan ini dari ekonomi global yang sangat terpolarisasi adalah tidak masuk akal. Hal ini didasarkan, mereka berpendapat, pada model pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang mengabaikan sejauh mana ekonomi digital global tergantung pada sumber daya yang terbatas dari bahan, iklim yang stabil dan hubungan manusia saat ini
Analisis ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk menyeimbangkan diskusi tentang implikasi dari perubahan sosio - teknis untuk ekonomi masa depan . Mereka berpendapat bahwa strategi ekonomi masa depan kita tidak hanya harus mengandalkan pengetahuan dan industri jasa, tergantung pada produksi ekonomi global dan manufaktur murah. Sebaliknya , kita perlu melihat bagaimana membangun industri yang akan mendukung adaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan ; kita perlu berinvestasi dalam produksi pertanian dan penelitian yang akan memungkinkan kita untuk memberi makan populasi yang tumbuh dalam lingkungan ; kita perlu mengembangkan infrastruktur baru yang akan mendukung keluarga dan masyarakat untuk peduli dengan baik dan untuk menghargai perawatan bagi lansia dan anak-anak kita ; dan kita perlu kegiatan ekonomi yang membangun ketahanan masyarakat lokal dan meningkatkan solidaritas sosial, bukan polarisasi. Ini bukan argumen untuk kembali ke lokalisme membabi buta. Sebaliknya, itu adalah argumen untuk memperkenalkan kembali kondisi-kondisi material yang diperlukan untuk keberadaan kita dan kondisi manusia dan lingkungan diperlukan untuk kesejahteraan dalam narasi kami kegiatan ekonomi masa depan. Ini adalah argumen untuk kembali mengintegrasikan materialitas ke dalam narasi sosio-teknis berjangka .

Membangun Kehidupan di Masa Mendatang
Salah satu fondasi untuk alternatif bangunan merupakan upaya untuk memikirkan kembali apa yang mungkin menyebabkan kesejahteraan nyata jika kekayaan ekonomi dipandang sebagai indikator tidak membantu keberlanjutan dan keamanan masa depan. Semakin, ada akal sehat baru yang muncul sebagai badan penelitian mulai menunjukkan kesejahteraan yang melebihi tingkat dasar pendapatan tidak tergantung pada lebih banyak uang, tapi setelah hubungan yang langgeng, kesehatan yang baik, olahraga, pendidikan, hubungan baik dengan anak-anak, masyarakat, teman-teman, iman dan seks. Pendekatan ini tidak berarti bahwa Anda hanya dapat 'berpikir' diri Anda bahagia (karena beberapa dari buku-buku derivatif akan Anda percaya); melainkan berusaha untuk memposisikan uang karena hanya satu bagian dari banyak faktor yang membuat sebuah kehidupan yang baik dan hanya satu dari langkah-langkah kesejahteraan.

Intervensi Pendidikan Masa Depan Ekonomi
Kita harus bekerja keras agar sekolah dapat mewujudkan apa yang kita harapkan, cara untuk itu diantaranya :
1.    sekolah perlu bertindak sebagai ruang publik bagi siswa, guru dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam percakapan tentang jenis masa depan yang sedang dibangun, dan
2.    sekolah perlu menyisihkan ilusi bahwa itu adalah 'zona non-ekonomi', melainkan murni akademis.
Selama jangka panjang sekolah perlu menulis ulang hubungannya dengan masa depan. Perlu melihat dirinya bukan sebagai persiapan siswa untuk masa depan yang dirancang di tempat lain, tetapi untuk membekali siswa untuk kritis memeriksa cerita tentang masa depan mereka sedang diperjuangkan, dan untuk membangun kapasitas mereka untuk menciptakan masa depan yang mereka, dan komunitas mereka. Sekolah perlu menjadi laboratorium untuk membangun masa depan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.






BAGIAN VI
JARINGAN, KOLEKTIF, DAN MASYARAKAT LUAS

Ruang Publik Baru
Berkembangnya dunia maya memudahkan kita untuk mengakses berbagai hal dalam waktu yang relatif singkat.

Alat Potensial untuk Perubahan Sosial
Penulis memiliki pendapat, bahwa alat yang berperan dalam perubahan sosial adalah :
1.    Jurnal warganegara,
2.    Informasi terbaca,
3.    Akuntabilitas model baru,
4.    Gabungan tindakan individu,
5.    Melewati lembaga-lembaga tradisional, dan
6.    Alat untuk pengambilan keputusan dan pembuatan undang-undang.

Sekolah Membangun Percakapan Berkualitas Tentang Masa Depan
Sekolah adalah tempat di mana orang belajar untuk 'melakukan demokrasi', di mana harapan mereka dibentuk tentang suara dan hak-hak mereka sendiri, tentang hak mereka untuk berbicara dan kewajiban mereka untuk mendengarkan dan bertindak. Sekolah juga ruang publik yang bertindak sebagai gateway untuk demokrasi, mereka adalah lembaga yang kuat untuk perubahan sosial dalam hak mereka sendiri, dan mereka dapat menyediakan platform dan sumber daya untuk orang-orang untuk membentuk lanskap demokrasi lokal mereka dan sebagai sumber daya untuk memobilisasi komunitas mereka.
Artinya, akhirnya, melihat sekolah sebagai ruang publik yang penting bagi demokrasi lokal. Ini adalah ruang yang dapat memberikan akses ke sumber daya yang dibutuhkan bagi masyarakat untuk berkumpul dan membahas masalah tersebut. Ini adalah ruang yang dapat bertindak sebagai fokus sekitar yang masyarakat dapat mengatur untuk mengadvokasi perubahan yang mereka butuhkan untuk masa depan yang berkelanjutan.






















BAGIAN VII
SEKOLAH PEMBANGUN MASA DEPAN

Selain sebagai “Pelindung Masa Depan”
Kita perlu lembaga pendidikan yang membantu kita untuk mengetahui bagaimana berurusan dengan pengetahuan baru dan berbahaya kami. Kita perlu lembaga pendidikan yang bertindak sebagai bidan praktek-praktek ekonomi yang berkelanjutan yang memperkuat daripada melubangi masyarakat lokal di seluruh dunia. Kita perlu lembaga pendidikan yang mampu memelihara kapasitas untuk demokrasi dan perdebatan yang akan memungkinkan kami untuk memastikan bahwa keadilan sosial dan politik berada di jantung berjangka sosio-teknis kami sedang membangun.
Sekolah adalah institusi penting. Sekolah juga memiliki kapasitas untuk bertindak sebagai ruang prefigurative, seperti lingkungan di mana masyarakat dapat memodelkan hari ini bagaimana mereka mungkin ingin hidup dengan satu sama lain di masa depan.
Oleh karena itu, sekolah memiliki potensi untuk mempengaruhi perubahan bagaimana sosio-teknis di masyarakat dengan membentuk bagaimana masyarakat dilengkapi dengan baik adalah memimpin dan menolak perubahan, dan bagaimana masyarakat yang jauh dapat memanfaatkan perkembangan sosio-teknis untuk tujuan mereka sendiri. Mereka juga situs penting di mana dimungkinkan untuk model alternatif sosio-teknis berjangka.
Lalu, apa atribut yang tepat bagi sekolah seperti itu?
1.    Sebuah ruang publik di jantung komunitas,
2.    Komitmen untuk saling ketergantungan, dan
3.    Sebuah laboratorium untuk membangun masa depan sosial.

Menuju Sekolah Pembangun Masa Depan
Sekolah Pembangun Masa Depan adalah sekolah yang mengambil serius tanggung jawabnya untuk membekali siswa untuk masa depan. Sekolah ini adalah ruang di mana siswa dan masyarakat dapat memikirkan kembali asumsi mereka tentang apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin. sekolah Pembangun Masa Depan (2035), berusaha untuk menggambarkan apa sekolah seperti itu mungkin merasa seperti, yang mungkin bekerja di sana, bagaimana mungkin akan diatur, apa macam pengajaran dan pembelajaran yang mungkin terjadi, apa kesulitan yang mungkin dihadapi.














BAGIAN VIII
SEKOLAH PEMBANGUN MASA DEPAN TAHUN 2035

Teras Rumah
Prof. Keri memiliki harapan sekolah yang akan datang. Teras sekolahnya nampak ramai anak-anak, semua orang boleh datang untuk berkunjung, berbincang dengan yang lain, dan melihat proses belajarnya. Anak-anak memiliki waktu belajar dan bermain games. Sekolah bukan lagi tempat yang membosankan, tetapi menjadi tempat impian yang sangat menyenangkan.

Pemetaan Sumber Daya
Di sekolah ada beberapa ruangan yang berbeda fungsinya, untuk belajar anak usia dasar, menengah, dan tinggi. Semua kelas ditata agar menarik perhatian siswa, masing-masing siswa dibimbing mentornya. Ada ruangan khusus untuk kebun, ruang penyimpanan seluruh data siswa, dan lain sebagainya.

Museum
Museum harus ada di setiap sekolah, mentor harus bisa menjelaskan bahwa museum sangatlah penting bagi dunia pendidikan, karena dari sana kita dapat mengetahui sejarah sesuatu, lalu anak semakin tahu arah dari pendidikan yang mereka jalani, yaitu demi kemajuan di masa mendatang.

Ruangan Umum
Ruangan ini berisi kursi yang nyaman, yang dijadikan ruangan pertama kali masuk sekolah, di sini tempat berdiskusi mengenai berbagai masalah yang dihadapi siswa. Tempat untuk berdebat, perbincangan umum dan sebagainya. Mentor harus memberitahu seluruh siswa bahwa ruangan ini sangatlah penting untuk mengembangkan diri mereka.

Lapisan Digital
Di ruangan ini terdapat gambaran sekolah secara visual, terdapat pula foto-foto dari peserta didik yang sudah tidak ada.

Permainan Masa Depan
Di salah satu ruangan sekolah terdapat perangkat permainan yang dapat dimainkan siswa, bahkan dengan orang tuanya.

Staf Pengajar
Pengajar, kini disebut “mentor”. Merupakan staf yang harus bekerja dengan baik. Ia menjadi tutor, fasilitator, ia harus menguasai teknologi, memahami apa yang dibutuhkan peserta didik, membimbing mereka dengan pendidikan yang baik, memberikan banyak pengetahuan umum, pendidikan moral, mengarahkan anak agar memakai teknologi untuk hal yang bermanfaat, dan lain sebagainya.



BAGIAN IX
BUAT MENJADI NYATA

Pendidikan Berjangka Sudah Dikembangkan
Banyak sekolah sudah melihat bisnis pendidikan tidak hanya sebagai persiapan untuk masa depan yang telah ditetapkan dan tidak dapat diubah, tetapi peduli dengan membangun kemampuan siswa mereka untuk mempertanyakan masa depan mereka yang ditawarkan, untuk berpikir sendiri tentang masa depan yang dalam pembangunan dan , dalam beberapa kasus, untuk bekerja dengan orang lain untuk menciptakan lebih adil dan lebih adil di masa depan. Sekolah-sekolah ini mengeksplorasi kerjasama baru dengan komunitas mereka dan menunjukkan cara-cara baru di mana mereka dapat bertindak sebagai laboratorium untuk bereksperimen dengan perubahan sosial.
Sembilan kondisi untuk memungkinkan sekolah masa depan pembangunan:
1.    Membangun pengaturan tata kelola dan akuntabilitas baru untuk sekolah
2.    Pastikan bahwa sekolah memiliki hak untuk membuat kurikulum lokal
3.    Membangun alat untuk pemetaan siswa dan sekolah yang lebih luas ekologi pendidikan
4.    Hubungkan kembali pendidikan dengan perumahan, ekonomi, transportasi dan kebijakan lingkungan
5.    Menilai kompetensi bukan sertifikasi
6.    Memikirkan kembali kebijakan perlindungan anak
7.    Memikirkan kembali pendidikan guru dan membangun program keterlibatan publik dengan pendidikan
8.    Membangun kolaborasi sekolah-universitas untuk demokratisasi penelitian
9.    Mengembangkan kode etik untuk penggunaan pendidikan digital dan bio-teknologi


KESIMPULAN
Kita perlu sekolah yang sumber daya untuk memungkinkan siswa dan masyarakat untuk membayangkan, dan mengambil langkah-langkah dicapai sepanjang jalan menuju pembangunan, masa depan berkelanjutan dan adil.
Kita perlu lembaga pendidikan, dengan kata lain, yang didasarkan bukan pada modernisasi ditakdirkan yang berusaha untuk 'memperlengkapi kembali' lembaga yang ada dengan teknologi baru, seperti strapping sayap ke ulat. Sebaliknya, kita perlu kembali ke DNA inti sekolah, klaim mereka untuk bertindak sebagai sumber daya untuk membantu siswa, masyarakat dan masyarakat untuk berkembang di masa depan, dan bertanya apa yang benar-benar berarti hari ini. Masa depan tidak pasti. Perkembangan sosio-teknis dari 20 tahun ke depan tidak akan berkembang lancar dan pasti sepanjang satu lintasan diprediksi. Mereka akan muncul messily dan merata dari aspirasi, perjuangan dan kompromi antara aktor-aktor sosial yang berbeda. Kita tidak bisa menentukan masa depan yang akan terungkap. Kita bisa, bagaimanapun, membuat sekolah yang ruang publik dan laboratorium demokrasi yang dapat memainkan peran yang kuat dalam tip keseimbangan bahwa perubahan dalam mendukung masa depan yang berkelanjutan untuk semua siswa kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar