Sabtu, 05 Januari 2013

tugas perkembangan

tugas bimbingan di SD
PERKEMBANGAN

oleh : Parlina Susi Siswanti


Apa itu Perkembangan?
Perkembangan adalah perubahan yang terjadi secara konstan dan bersifat permanen, tidak dapat diulang dan terjadi dalam sekuensi waktu tertentu. Perkembangan juga tidak memiliki batas (kualitatif), karena perkembangan merupakan integrasi dari banyak struktur yang kompleks.

Perkembangan meliputi beberapa aspek, diantaranya aspek fisik dan motorik, energi, moral atau sikap, kognitif, kepribadian dan sosial.

Apa tugas perkembangan pada anak usia sekolah dasar?
Tugas perkembangan pada anak usia sekolah dasar diantaranya :
1.       Mempelajari keterampilan fisik
Anak usia sekolah dasar masih berada di masa bermain, mereka membutuhkan waktu untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan selain harus berkutat dengan pelajaran di sekolah. Oleh karena itu, untuk menunjukkan bahwa mereka berkembang, dapat dilihat dari fisik mereka, apakah menjalani kegiatan dengan semangat atau tidak, guru harus ikut membantu proses perkembangan itu, bisa dengan cara mengajarkan olah raga, melakukan kegiatan belajar yang menuntut siswa untuk aktif bergerak agar fisik anak terlatih dan terbiasa, sehingga membuatnya terampil dan lincah.

2.       Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh
Selain bermain dan melakukan aktifitas fisik, perilaku anakpun harus dibentuk  sehingga memiliki karakter tertentu dan anak menyadari bahwa dirinya sedang dalam masa pertumbuhan. Setelah anak menyadari, maka sedikit demi sedikit anak akan menjalani hari-hari dengan lebih sadar dan mulai mencari jati diri dan berpikir ”akan ke mana saya nanti?”


3.       Belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya
Sekolah merupakan satuan yang majemuk. Anak yang bersekolah di sekolah tertentu, belum tentu merupakan warga sekitar sekolah tersebut, bisa saja merupakan pendatang yang kemudian tinggal di sana. Di tengah kemajemukan itu, anak akan belajar cara bergaul dengan teman sebaya (yang satu kelas dengannya) tanpa membedakan ras, agama, suku dan adat. Setiap hari anak akan bertemu dengan teman sekelasnya, hal ini akan membuat anak terbiasa dan meningkatkan toleransi dengan teman serta membuat mereka sadar bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.

4.       Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin
Di dalam kelas, pasti terdiri dari anak perempuan dan laki-laki. Posisi anak laki-laki maupun perempuan memang sama, tidak ada yang lebih diistimewakan, semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Namun, kita semua harus menyadari bahwa bagaimanapun juga laki-laki dan perempuan itu berbeda. Contohnya saja, tidak mungkin kita menyuruh anak perempuan untuk memindahkan lemari apabila di dalam kelas ada anak laki-laki, bukan?

5.       Membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
Sekolah merupakan sarana untuk belajar. Tidak hanya yang berkaitan dengan pengetahuan (kognitif) tetapi juga sikap (afektif) dan psikomotor. Meskipun demikian pada kenyataannya nilai kognitiflah yang harus ditingkatkan, karena itu anak harus terus melatih diri dalam meningkatkan kemampuannya. Tentu saja hal ini tidak lepas dari peranan orang tua dan guru.



6.       Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
Sekolah bisa dikatakan sebagai tempat penetasan telur, bagaimana anak ke depan ditentukan oleh dirinya dan pendidikan. Oleh karena itu, anak harus diajak untuk memahami hakekat kehidupan dan bagaimana kehidupan yang akan mereka capai nantinya.

7.       Membentuk kata hati, moralitas dan nilai-nilai
Anak harus diajarkan untuk berempati, bersimpati pada sesama, dan mengacuhkan orang-orang yang sedang mengalami kesulitan, serta sopan santun dalam berkata dan berbuat, agar karakter mereka terbentuk dengan baik.

8.       Memperoleh kebebasan hati
Anak harus menyadari bahwa dalam kehidupan ada banyak pilihan yang dapat mereka ambil. Segala keputusan yang berkaitan dengan masa depan ada di tangan mereka, karena itu peranan orang tua dan guru sangat diperlukan agar anak menjalani kehidupan dengan baik dan tidak salah langkah.

9.       Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga sosial
Perkembangan tidak meliputi fisik dan kognitif saja tetapi juga aspek sosial. Seorang anak yang memiliki jiwa sosial yang tinggi akan memiliki perhatian lebih terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial. Untuk itu, perlu adanya pengembangan jiwa sosial anak, bisa dengan cara pembiasaan untuk berbagi dan berkunjung ke tempat-tempat yang dapat membangkitkan simpati dan empati anak.



Adakah faktor penghambat dalam pencapaian perkembangan?
Ya, diantaranya :
1.       Faktor Internal
      Faktor internal berarti faktor yang berasal dari diri sendiri. Contohnya :
-          anak tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan,
-          memiliki keterbatasan fisik,
-          terlalu banyak tekanan sehingga sulit mengembangkan diri,
-          tidak adanya dukungan dari orang terdekat (Keluarga atau guru),
-          tidak ada keinginan untuk berkembang, dan
-          sudah merasa nyaman dengan dirinya sendiri.
2.       Faktor Eksternal
      Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar, contohnya:
-          anak berada di lingkungan yang tidak baik,
-          keluarga tidak mampu membimbing anak tersebut,
-          gurunya tidak mampu mengembangkan karakter anak,
-          dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar